!-- [if gte mso 9]>
FIN.CO.ID - Banyak orang memilih kerokan sebagai alternatif pengobatan karena dianggap praktis, ekonomis, dan efektif dalam meredakan gejala masuk angin.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang manfaat dan risiko kerokan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Alat yang Digunakan dan Cara Melakukan Kerokan
Umumnya, terapi tradisional memerlukan alat khusus. Alat yang digunakan untuk kerokan biasanya memiliki ujung pipih dengan permukaan yang halus agar kulit tidak teriritasi.
Di Indonesia, berbagai alat digunakan untuk kerokan, seperti koin, batu giok, hingga bawang merah. Selain alat-alat tersebut, minyak juga merupakan komponen penting yang diperlukan dalam proses kerokan.
Mengetahui Manfaat Kerokan
Dilaporkan oleh situs Kementerian Kesehatan, terdapat sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh dari praktik kerokan untuk kesehatan, di antaranya adalah sebagai berikut.
BACA JUGA:
- Makin Merah Kerokan Masuk Angin Makin Parah? Cek Faktanya Disini
- Cara Kerokan yang Benar Menurut Ahli
1. Mengurangi Gejala Masuk Angin
Kerokan dianggap sebagai cara yang efektif oleh masyarakat Indonesia untuk mengurangi gejala yang disebut "masuk angin", meskipun istilah ini tidak dikenal dalam terminologi medis. "Masuk angin" sering kali merujuk pada kondisi tidak nyaman seperti pegal-pegal, sakit kepala, atau gejala flu.
2. Membantu Meringankan Gejala Perimenopause
Kerokan juga diyakini dapat membantu meredakan gejala perimenopause, fase transisi sebelum menopause pada wanita. Perimenopause sering kali disertai dengan gejala seperti kelelahan, gangguan tidur, menstruasi tidak teratur, dan hot flashes. Kerokan dianggap dapat membantu meredakan ketidaknyamanan tersebut, mempercepat pemulihan tubuh.
3. Mengatasi Pegal
Efek ini disebabkan oleh kemampuan kerokan dalam memberikan peregangan pada otot yang tegang, sehingga dapat mengurangi pegal dan ketegangan pada leher serta bahu.