Jika sedang tidak dirumah, saya lebih suka makan di restoran biasa atau malah di pedagang kaki lima. Apalagi jika sedang di luar kota. Yang dicari adalah makanan khas daerah setempat. Merasakan keotentikan seporsi makanan, benar-benar dari asal daerahnya. Sudah barang tentu ada rasa yang khas. Yang bisa kita rasakan bedanya, dengan makanan sejenis ditempat lain. Program wisata kuliner di TV juga menjadi salah satu acara favorit saya. Walaupun jarang mencari tempat makan yang jadi rekomendasinya. Tapi senang aja melihat presenternya menikmati makanan dan memberikan rating atas makanan tersebut. Menahan air liur tidak jatuh. Jika terpaksa harus makan di mall, karena sedang ada keperluan atau bersama keluarga, akan memilih menuju ke restoran yang sudah pernah dikunjungi. Selain sudah tau rasanya juga sudah bisa memperkirakan budget yang harus dikeluarkan. Karena anak-anak pun biasanya jika ditanya mau makan dimana pasti restoran itu-itu saja yang dituju. Mungkin dari puluhan tenan makanan, hanya 4 sampai 5 tempat yang paling sering dijadikan tujuan. Bagi anak-anak, mungkin lebih ke jenis makanan yang memang disukanya. Harga harus sesuai dengan rasa. Berlaku wajib. Karena harga makanan di mall identik dengan mahal. Tidak masalah, sesekali makan di resto yang mahal harganya, asalkan sesaui dengan rasanya. Tapi seenak apa pun makanan, bagi saya , tetap lebih enak masakan Ibu saya. Hehe
Lagarenze 1301
Orang Indonesia suka makan juga tercermin dari uang yang dikeluarkan untuk food delivery. Nilai transaksi food delivery selama 2023 mencapai Rp 72,5 triliun (data Momentum Works). Food delivery sudah jadi gaya hidup, sama seperti makan di mal. Kalau makan di mal perlu tampil modis, dengan food delivery cuma ongkang kaki di rumah. Anak saya sangat rajin minta top up OVO. Kebanyakan untuk pesan makanan, terpengaruh di IG dan TikTok (misalnya saat Crombolony viral langsung mau coba). Sebagian lagi untuk belanja di marketplace. Ibunya pun tak sekali-dua kali food delivery. Katanya lagi malas masak. Dia ganti masak via HP. Saya lihat tangannya begitu cekatan klik sana klik sini, dan sejam kemudian sudah terhidang makanan yang lengkap. Oh, ya, saya juga sering kok food delivery. Kalau di kantor. Bedanya, istri dan anak saya pakai GrabFood, saya setia dengan GoFood. Belakangan baru saya tahu, ternyata GrabFood yang menjadi raja food delivery di Indonesia dengan pangsa pasar 50%, disusul GoFood 38%, dan ShopeeFood 12% (data Momentum Works).
Amat K.
Masyarakat Banjar di Kalimantan mengenal peribahasa "Kada jadi baras" 'Tidak jadi beras'. Kenapa beras jadi tolok ukur? Diksi "beras/padi" menandakan kehidupan masyarakat Banjar yang agraris. Hidupnya tidak jauh dari sawah, kebun, dan dagang. Dalam urusan dagang pula dikenal untung rugi. Artinya, jika tidak mendatangkan keuntungan tidak akan bergerak melakukan suatu. Tidak untung, tidak perlu dikerjakan. Sangkil dan mangkus bukan? Apakah itu bentuk kemalasan? Menurut saya bukan. Lebih karena tidak ingin melakukan perbuatan yang sia-sia. Namun, dalam perspektif lain, ada yang memandangnya sebagai hal negatif. Berprinsip seperti itu menjadikan apatis, skeptis, individualis. Tidak peduli apapun partai, caleg, presiden yang menang, yang penting tetap bisa makan. Bisa makan artinya bisa tetap melanjutkan kehidupan. Ngapain ikut-ikutan demonstrasi, bersakit-sakit diri, tidak jadi beras. Makanya Kalimantan (khususnya bagian Selatan) adem ayem terus. SDA terus menerus dikeruk di bumi Kalimantan juga banyak yang diam. Itu tadi, mungkin jika bergerak tidak akan jadi beras. Yang ada malahan bisa masuk bui melawan oligarki. "Kada jadi baras" dianggap cuma mementingkan makan. Urusan perut yang dipikirkan. Perihal perut kosong ini memang hal pelik. Perut kosong bisa saja memicu "kelahi". Di awal pernikahan dulu, saya sering bertengkar dengan istri hanya karena belum makan. Intinya kurang uang makanya belum bisa makan. Suatu yang biasa tapi efeknya bisa mengguncang dunia rumah tangga.
Leong Putu
Ketika pertemuan terjadi, perpisahan adalah sebuah keniscayaan. Tinggal tunggu waktu, menunggu momen. Dan bagi Lewis Hamilton serta Mercedes, momen itu terjadi nanti di tahun 2025. Secara ‘mengejutkan’ Lewis memutuskan hengkang ke Ferrari. Saya bukan penggemar Lewis Hamilton. Pembalap favorit saya : Juan Pablo Montoya.
doni wj
Selera suami adalah saran, levelnya wacana atau paling pol nguda rasa. Selera istri adalah titah, levelnya keniscayaan
Lagarenze 1301
Kalau sekali waktu sekeluarga lagi pingin makan di luar, tapi belum menentukan makan apa dan di mana, ada dua cara yang dilakukan ibunya anak-anak. Pertama, cari di akun kuliner Instagram. Ada banyak akun lokal Lampung yang mereview tempat makan, termasuk yang baru buka. Lengkap dengan alamat, jenis makanan, dan harganya. Kedua, cari di TikTok. Cukup ketik "kuliner Bandar Lampung", misalnya, akan muncul seabrek VT tempat makan. Tinggal pilih sesuai selera: makan di mal, gerai mandiri dalam kota, yang di pinggir laut, atau yang di atas bukit dan gunung. Enaknya makan di luar karena dirembukkan dulu. Suami punya selera, istri punya selera, anak punya selera, dan kesimpulannya adalah suami wajib ikut selera istri.*
Jo Neca
Ibu guru TK bertanya ke murid2nya."Siapa yang mau ke neraka?Angkat tangan..Tidak ada satu muridpun yang mengangkat tangan.Siapa yang mau ke surga?Tetap tidak ada satupun murid yang mengangkat tangan.Lohh kok tidak ada yang mau ke surga.?Kami belum mau mati.Serentak semua murid menjawab.Ibu Guru#$&*??!
Lagarenze 1301
Politisi tersebut menghabiskan hari dengan bermain golf dan makan di tepi kolam renang. Pada akhirnya, dia tidur di tempat tidur paling mewah yang sebelumnya hanya bisa ia bayangkan. Keesokan paginya, ketika bangun, ia bergegas menemui malaikat di gerbang akhirat. "Aku tidak percaya aku mengatakan ini, tapi aku lebih memilih neraka," ujarnya penuh semangat. Politisi itu pun dibawa kembali ke neraka. Tapi, ia kaget, sejauh mata memandang hanya ada gurun tandus yang diterangi oleh pancaran sungai lava, serta terdengar jeritan orang-orang yang disiksa. Udara penuh dengan bau belerang. Ia melihat setan yang mengenakan tuksedo dan menanyainya. “Apa yang terjadi dengan hotel, lapangan golf, kolam renang, dan semua tanaman hijau yang saya lihat kemarin?” “Ohh, itu. Kemarin kita masih dalam masa kampanye, hari ini kamu sudah memilih.”