Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
MAKAN DI MANA..? LAGI DI DALAM MALL.. "Udah jam 13, kita makan yuk..". "Ayuk..". "Kita makan di mana..?". "Nah, itu tergantung..". "Tergantung apa..?". "Saya pingin makan yang murah..". "Di mana ya, kita bisa makan yang murah..?". "Di belakang..". "Belakang mana..?". "Ya di belakang mall lah..". "Memangnya ada..?". "Pasti ada..!! Karena, mall sebesar ini, saya taksir jumlah karyawan dan pelayan toko tidak akan kurang dari 500 orang. Mereka juga perlu makan. Mereka gak mungkin makan di restoran di dalam mall. Ayo kita cari..". "Ayuk..". ### Ssst.. Kalau di bandara, termasuk di Changi, cari makannya di restoran untuk karyawan aja. Dijamin, harganya "harga karyawan..".
Juve Zhang
Bagaimana harga makanan di Indonesia???? Setara Beijing!..lebih dari Chengdu ....luar biasa....itulah 10 percent wajah rakyat yg sudah naik ke level menengah....bahkan konon politisi banteng yg belum lama hijrah ke pak gemoy....membuka "warteg" di kota London......itulah Cuan nyata kerja jadi politisi.....berita ini didapat dari podcast kawan seperjuangan yg tentu punya banyak kisah kisah yg boleh dibuka ke umum buka warteg kan halal walaupum di negeri nun jauh disana.....istilahnya ekspansi kuliner mirip dengan pebisnis Tiongkok ini.....yg berbau nama Jepang seperti Shabu ...dst kalau lihat di Mall mall kota kecil nampak tak berkembang.....jam makan siang sepi....pun Ramen banyak berguguran karena salah konsep....salah Rasa....yg ramai mie gacoan model murah ....pedas...ini Ramen khas Lokal....murah pedas....Yg tulisan Ramen sempat menjamur untuk kemudian hilang....apalgi martabak Assm sulfat sempat buka di sana sini ....akhirnya rontok juga .....kalah sama martabak Lokal legenda turun menurun resepnya....pun pisang segala aroma sudah memilih jalan Ninja menghilang dari peredaran.....yg berjaya tetap pisang lokal yg sudah ada lama.....kedua nya hijrah ke arena Tas Echolac ....ini lebih menggiurkan dari pada kulineran....seni mainkan password Tas echolac jauh lebih Cuan dari kulineran.....kulineran bukan jalan ninja .....tapi jalan berliku yg menyesatkan setidaknya bagi mereka yg pernah terjun dan bangkrut.....wkwkkw. selalu ingat Rupiah yg kuat...sehat....bermanfaat
Bahtiar HS
Resto di mal mungkin pilihan tepat buka usaha. Tp ada kearifan lokal yg hilang di sana. Tentang kearifan lokal ini, ingatan saya meloncat ke Mei 2006. Waktu itu saya pergi ke Sinaboi, 1 jam ngojek ke arah tepi Selat Malaka dari Bagan Siapi-api. Kami ada proyek pasang radar di sekian titik di tepi Selat Malaka. Salah satunya di Sinaboi. Sebuah kampung berair di tepian selat, jauh dari mana2. Pas waktunya makan siang, saya nyari tempat makan. Ada warung makan sederhana Kak Pao di ujung kampung. Ternyata dia sedia makanan saja. Gak sedia minumankah, Kak? Nggak, katanya. Kalau mau minum, pesan ke sebelah--yakni tetangganya penjual minuman di depan warungnya. Kenapa kok gak sedia minuman? Hanya segan-menyegan saja. Nggak enak dg yg lain. Sudah begitu dari dulu. Sy pernah menulis ini. Duluu. Sy coba googling dg keyword "Segan-menyegan di Tepian Selat". Aha! Masih ketemu! Jejak digital mmg tdk akan hilang heheh. Lihatlah! Orang kampung aja bs begitu. Segan kalo jualan saingan brg yg sama dg sebelah. Kalau di mana saja bs berlaku kearifan lokal begitu, tidak akan ada perang harga, banting harga. Semua dapat pelanggan. Asal mau memperhatikan service excellent: the art of creating value for others. Meski tetap berlaku: rezeki telah tertakar, tidak tertukar.
Fa Za
Ekonomi Argentina semakin terpuruk. MotoGP 2024 di Argentina (Termas de Rio Hondo) resmi dibatalkan. Harus lebih erat mengecilkan ikat pinggang. Yang suka makan harus lebih banyak puasa.
Everyday Mandarin
Negara sebesar kita, bisa dikatakan ga ada pasar malam yang layak, bersih, dan bisa menarik kedatangan turis asing di negeri kita. Sangat disayangkan. Jangan bandingkan dengan Singapore. Dgn Thailand dan Malaysia yang sesama ASEAN saja, turis² asing lebih nyaman jalan² di sana. Bukannya itu seharusnya tugas pemerintah yang membangun? Forget it! Akhirnya diambil-alih swasta oleh, misal Agung Sedayu Group. Bangun PIK 2. Berstandar internasional. Akses ke sana mayoritas kendaraan pribadi. MRT ga ada. Turis sungkan datang. Tp krn ga byk pilihan tempat jalan yg layak, akhirnya datang jg.
Everyday Mandarin
Kita yang lahir di Indonesia paling mengenal adat orang Indonesia. Di Indonesia cuaca panas 365 hari. Tambah 1 hari tiap 4 tahun. Fakta inilah yang beredar di China dan belahan bumi utara lainnya. Mall menjadi pelarian sehari² kebanyakan orang Indonesia untuk ngadem. Ga perlu bayar listrik, cukup bayar parkir, dapat dingin, dan bisa nongkrong. Ditambah, mall adalah tempat jalan² teraman dan ternyaman di Indonesia. Ada huru-hara, mall aman. Waktu Pluit banjir tinggi saat Jokowi baru 3 bulan jadi Gubernur DKI, saya lari ke mall seharian, makan 3x di sana. Rumah terendam air sepaha. Di mall jg bebas jambret. Kalau hujan deras, lebih enak makan di mall daripada di resto ruko. Nyaman. Rekan China Pak Dahlan ini tentu sudah sangat paham adat orang Indonesia. Beda dengan di China dan Asia Timur lainnya, restoran independen di ruko² juga ramai krn trotoar mereka memang layak dan aman. Jadi banyak pejalan kaki yg bisa pilih restoran mendadak saat berjalan kaki. Di Indonesia panas, ga ada yang mau jalan kaki di trotoar. Banyak trotoar mubazir di Pluit. Kosong-melompong. Di Jakarta, jalan arteri atau jalan² raya sebelum masuk perumahan, Tionghua yang jalan kaki sering jadi perhatian orang di jalan. Ada yang aneh Tionghua jalan kaki? Ga nyaman. Itu fakta. Jd sudah benar, investor China jual 火锅 di mall.
djokoLodang
--o-- Aloui menemui pacar anak gadisnya: "Dengar,...Kau harus jujur. Kau sungguh-sungguh mencintai anak kami dan ingin menikahinya, atau, ...yaaah, ... seperti anak-muda jaman now, sekedar bermain-main saja?" "Maksud Bapak, saya boleh memilih?" --0–
Rizal Falih