(BACA JUGA: Catat! 5 Langkah Mudah Cegah Lonjakan Covid-19 Omicron, Jangan Diremehkan ya Gaes)
Orang-orang seperti ini juga cenderung menderita komplikasi COVID-19 yang parah dan berpotensi menyimpan mutasi dengan strain yang lebih ganas.
“Dalam dua bulan terakhir, saya telah melihat banyak dari pasien immunocompromised yang telah mengikuti semua aturan masih memiliki infeksi yang signifikan. Saya benar-benar berpikir ini akan membantu,” ucap direktur klinis sekaligus pakar penyakit menular di Boston, kepada Washington Post.
Sementara itu di Indonesia, pandemi COVID-19 varian Omicron makin mengganas. Infeksi mutasi virus ini terus menyebabkan lonjakan kasus di berbagai daerah.
(BACA JUGA: Ingat! 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Ringankan Gejala Omicron, Yuk Dicoba Gaes)
Hingga Senin 7 Februari 2022, GISAID mencatat perkembangan kasus Cd-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia telah mencapai 3.780 kasus.
Jumlah ini memiliki selisih delapan kasus dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan secara mingguan, kasus Omicron di Indonesia tumbuh 107,92 persen.
Dengan jumlah tersebut, menempatkan posisi Indonesia berada di urutan pertama di Asia Tenggara. Namun negara dengan kasus Omicron tertinggi di Asia Tenggara masih ditempati Thailand sebanyak 1.976 kasus.