News

Waw! Kemenag Terima Bantuan Rp3,7 Triliun dari Bank Dunia

fin.co.id - 2021-12-17 16:17:59 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA  - Kementerian Agama (Kemenag) mendapatkan suntikan dana sebesar Rp3,7 triliun dari Bank Dunia (World Bank). Suntikan dana tersebut merupakan hasil dari kerja sama Kemenag dan World Bank dalam program Madrasah Reform Realizing Education's Promise and Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR)."Madrasah di bawah Kemenag sekarang lagi berbenah karena kita mendapatkan bantuan dari bank dunia sebesar Rp 3,7 triliun," kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kemenag, M. Isom Yusqi, Jumat (17/12/2021).Isom menjelaskan, program ini difokuskan untuk membenahi madrasah dari empat sisi. Pertama adalah membenahi rencana anggaran keuangan madrasah, di mana saat ini Kemenag telah membuat suatu sistem e-RKAM."Jadi e-RKAM ini akan membenahi tata kelola madrasah. Mulai perencanaan sampai pelaksanaan dan pelaporan, semua diatur di e-RKAM sehingga semua sudah berbasis paperless, kita langsung upload-upload saja," ujarnya.Kemudian, pembenahan pendataan madrasah yang sekarang sudah diselesaikan melalui Education Management Information System (EMIS). Lewat EMIS, data-data siswa madeasah yang inklusif dari berbagai daerah pun sudah tertata rapi."Di EMIS juga akan memperbaiki seluruh sistem rapor untuk serba elektronik. Ketiga adalah PKB, program keprofesian berkelanjutan untuk para guru agar dia bisa meng-upgrade dirinya ditingkat pembelajaran," terangnya.Selain itu, kata Isom, pihaknya juga melakukan pemetaan pendidikan madrasah di Tanah Air melalui AKMI (Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia)."Untuk pilot project, kami telah melakukan asesmen untuk jenjang MI di kelas 4 dan akan dilangsungkan secara rutin dan menyeluruh untuk tiap jenjang per tahunnya," tuturnya."Yang diasesmen untuk kelas empat, supaya tujuannya perbaikan dua tahun di kelas lima dan kelas enam. Dari hasil itu, ternyata memang yang lemah lagi-lagi sama dengan skor PISA, yaitu di numerik dan literasi sains," pungkasnya. (der/fin)

Admin
Penulis