Kaitan antara Migrain dan Perceraian

Kaitan antara Migrain dan Perceraian

Sakit kepala, Image oleh StockSnap dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Migrain atau sakit kepala yang terjadi pada salah satu sisi kepala, yang dewasa ini menjadi hal yang cukup umum.

Tidak hanya mengganggu kualitas aktifitas yang mempengaruhi produktivitas, jika dibiarkan, migrain juga dapat mempengaruhi kualitas keintiman dengan pasangan.

Dalam sebuah studi, via WebMD, ditemukan bahwa seperempat pasien menyebutkan migrain, mempengaruhi frekuensi dan kualitas seseorang dalam keintimannya dengan pasangan.

(BACA JUGA:Kok Bisa Puasa tapi Tekanan Darah Malah Naik? Ternyata Ini Penyebabnya)

Menurut sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Mount Sinai West Hospital, sekitar lima persen partisipan mengungkapkan bahwa migrain, adalah salah satu penyebab di balik perceraian para penderitanya.

Selain rasa sakit di sebagian kepala, kondisi ini juga menunjukan ciri lain seperti mual dan sensitif terhadap bau, cahaya, suara hingga gerakan dan sentuhan.

Migrain sendiri diperkirakan lebih banyak diderita oleh wanita ketimbang pria.

Perubahan tingkat hormon sebelum datangnya masa haid sering kali menjadi pemicu migrain pada wanita.

Maka penting bagi anda untuk mengetahui kapan migrain itu sewaktu-waktu akan menyerang kembali.

Lalu bagaimana mengatasi migrain, khususnya untuk kaum wanita?

Bagi beberapa wanita, meminum pil KB dapat menyebabkan migrain. Mengganti jenis pil KB dapat membantu.

Perubahan pada pola makan dan tidur yang teratur serta minum banyak air dan berolahraga setiap harinya sangat dianjurkan bagi mereka yang menghadapi masalah ini.

Penyebab Sakit Kepala saat Puasa Ramadan

Menurut sebuah studi sakit kepala saat Ramadan, salah satunya migraine, atau sakit kepala sebelah, umum ditemukan terjadi pada mereka yang berpuasa.

Berdasarkan studi itu, via ScienceDirect, lebih banyak di alami olek kaum wanita, meski kaum pria juga mengalaminya.

Penyebabnya menurut ahli, adalah perubahan pola makan dan pola tidur, yang terjadi di sepanjang bulan Ramadan ini.

Dehidrasi yang disebabkan oleh aktititas tahunan ini, juga menjadi salah satu alasan mengapa orang mengalami sakit kepala saat berpuasa Ramadan.

Efeknya, pada mereka yang mengalami sakit kepala, meski hanya sebagian kecil, tidak dapat melanjutkan ibadah puasa Ramadan pada kesempatan tertentu.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: