Webinar Peringatan Hari Air Dunia, Basuki Hadimuljono: Optimalisasi Air Tanah Harus Mengedepankan Save Yield

Webinar Peringatan Hari Air Dunia, Basuki Hadimuljono: Optimalisasi Air Tanah Harus Mengedepankan Save Yield

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong seluruh stake holder untuk terus meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya air, khususnya air tanah.--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong seluruh stake holder untuk terus meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya air, khususnya air tanah dengan mengedepankan pendekatan secara saintifik (scientific).

Hal tersebut disampaikan Menteri Basuki saat membuka acara Webinar Nasional dengan topik 'Optimalisasi Air Tanah Untuk Semua’ di Jakarta, Selasa,12 April 2022.

(BACA JUGA:Selesaikan 61 Bendungan hingga 2024, Kementerian PUPR Optimalkan Potensi Irigasi Premium 1,2 Juta Hektare)

Menteri Basuki mengatakan air tanah merupakan sumber air yang relatif lebih mahal jika dibandingkan dari air permukaan mengingat pengisian kembali air tanah membutuhkan waktu yang lama.

Untuk itu, Menteri Basuki mengimbau dalam pemanfaatannya air tanah harus dilakukan seoptimal mungkin dengan mengacu pada prinsip save yield.

"Sesuai dengan topik webinar 'Optimalisasi Air Tanah Untuk Semua'. Optimalisasi harus diartikan sebagai pemanfaatan optimal dengan mengedepankan pada save yield, bukan semaksimal mungkin untuk suplesi air permukaan. Jadi yang saya maksud dengan save yield adalah kita memanfaatkan air tanah dengan conjunctive use," kata Menteri Basuki.

(BACA JUGA:Kementerian PUPR Selesaikan Rehabilitasi Dua Pasar Rakyat di Jawa Tengah)

Sesuai amanat Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, pengelolaan sumber daya air berdasarkan pada Wilayah Sungai dengan memperhatikan keterkaitan penggunaan air permukaan dan air tanah dengan mengutamakan pendayagunaan air permukaan.

Kendati potensi alamiah sumber daya air di Indonesia, baik air tanah maupun air permukaan sangat besar, namun membutuhkan pengelolaan yang baik agar terhindar dari krisis air bersih.

"Sehingga perlu menyeimbangkan dalam eksplorasi air tanah dengan air permukaan untuk pemanfaatannya, agar kemrosotan dapat kita cegah atau paling tidak kita perpanjang umur air tanah," kata Menteri Basuki.

(BACA JUGA:Perintah Menteri PUPR: Pelebaran Jalan Tol Cikampek Harus Rampung H-10 Lebaran 2022)

Lebih lanjut, Menteri Basuki yang juga menjabat Ketua Harian Dewan Sumber Daya Air Nasional mendorong kepada Dewan Sumber Daya Air Nasional untuk mengambil kesimpulan dari webinar sebagai bahan rekomendasi untuk action plan seluruh stakeholder dalam rangka melestarikan air tanah.

Pengelolaan sumber daya air tidak dapat dilakukan oleh satu sektor saja. Kolaborasi antar pemangku kepentingan baik masyarakat, pemerintah, pengusaha, akademisi, peneliti, maupun organisasi profesi bidang air sangat penting dalam rangka memberikan solusi nyata bagi setiap permasalahan air tanah di Indonesia, demi keberlanjutan air tanah yang baik di masa depan.

"Menurut catatan saya ada tiga yang perlu difokuskan, pertama yang berhubungan dengan konservasi daerah imbuhan, kedua berkaitsn dengan save yield untuk polecy dan implementasinya, dan ketiga eksplorasi air tanah itu di mana dapat dilakukan," tutur Menteri Basuki.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: