Awal Ramadan NU dan Muhammadiyah Berbeda, Yaqut: Ini Adalah Posisi Hilal yang Berdasarkan Hisab

Awal Ramadan NU dan Muhammadiyah Berbeda, Yaqut: Ini Adalah Posisi Hilal yang Berdasarkan Hisab

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.--Kemenag

Kegiatan diawali paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi oleh para pakar.

Sidang Isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul hilal).

Kegiatan dilanjutkan dengan salat maghrib berjamaah, kemudian dilakukan sidang tertutup. Setelahnya, sidang isbat diumumkan melalui konferensi pers.

(BACA JUGA:Pertandingan Tinju Azka vs Vicky Prasetyo Pecahkan Rekor 19 Juta Penonton)

Penentuan awal Ramadan ini berbeda dengan yang diyakini Muhammadiyah. 

Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah pada Sabtu. 

Dengan demikian, warga persyarikatan akan menjalankan salat tarawih pada malam ini.

Sebelumnya, Ketua Umum Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf telah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Minggu, 3 April 2022. 

(BACA JUGA:Honda Boyong 16 Model Terbaru di Ajang IIMS 2022 )

Dengan kata lain, awal Ramadan kali ini untuk warga Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama akan berbeda.

"Dengan ini, kami pengurus besar Nahdlatul Ulama menetapkan jika awal ramadan akan jatuh pada Ahad, atau Minggu, 3 April 2022.

Yahya Cholil menyebut, penetapan awal Ramadan pada 3 April berdasarkan pada sejumlah pengamatan hilal yang dilakukan di 34 provinsi. 

Kesepakatan ini menurut Yahya, diambil setelah peserta sidang mendengarkan pelaporan hasil rukyat (pemantauan) hilal dan memperhatikan perhitungan hisab (astronomis). 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: