Milisi Suriah Bantu Rusia, Amerika: Cuma Tetesan Kecil

Milisi Suriah Bantu Rusia, Amerika: Cuma Tetesan Kecil

Pertempuran Rusia dan Ukraina-REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO-cnnindonesia.com

WASHINGTON, FIN.CO.ID - Petempur paramiliter Suriah menegaskan akan membatu Rusia dalam perang melawan Ukraina. 

Dua komandan para petempur Suriah akan berperang jika menerima perintah untuk pergi.

Nabil Abdallah, komandan paramiliter Pasukan Pertahanan Nasional (NDF), mengatakan dirinya siap menggunakan pengalamannya dalam perang kota selama perang Suriah untuk membantu Rusia.

(BACA JUGA:Komandan Paramiliter Suriah Siap Bantu Rusia: Tunggu Perintah Bertempur)

"Segera setelah menerima instruksi dari pemimpin Suriah dan Rusia, kami akan bertempur dalam 'perang kebenaran' ini," kata Abdallah kepada Reuters lewat telepon dilansir Antara, Minggu (20/3/2022).

Sebelumnya, Jenderal Marinir Amerika Frank McKenzie, yang merupakan kepala Komando Pusat yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, menyebut orang Suriah yang ke Ukraina hanya setetes.

"Kami yakin dari seluruh Suriah kemungkinan hanya ada sekelompok kecil, kecil –sangat kecil– orang yang berusaha mencari jalan ke Ukraina," kata dia kepada senat pada 15 Maret lalu.

(BACA JUGA:Rusia Hancurkan Gudang Senjata Ukraina Pakai Rudal Hipersonik, Rusia Bangga Persenjataan Canggih Miliknya)

"Sekarang baru ada tetesan yang sangat kecil," kata dia.

Dua pejabat senior regional yang dekat dengan pemerintah Suriah dan tiga sumber yang dekat dengan militer Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa Rusia berusaha 'mengetuk' warga Suriah yang memiliki pengalaman tempur untuk berangkat ke Rusia.

Upaya tersebut sedang dilakukan dari pangkalan udara Rusia di Hmeimein, Provinsi Latakia, Suriah, kata mereka, yang berbicara secara anonim karena sensitifnya masalah itu.

Intelijen militer Ukraina mengatakan 150 tentara bayaran dikirim dari pangkalan udara itu ke Rusia pada 15 Maret untuk bergabung dengan aksi militer di Ukraina.

Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan kepada Reuters lebih dari 30 petempur telah kembali ke Hmeimein dari Rusia "Setelah terluka saat bertempur dengan pembela Ukraina".

Dalam video yang dirilis pada 11 Maret, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina memiliki "Informasi bahwa pasukan Rusia membawa tentara bayaran dari berbagai negara".

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: