Komandan Paramiliter Suriah Siap Bantu Rusia: Tunggu Perintah Bertempur

Komandan Paramiliter Suriah Siap Bantu Rusia: Tunggu Perintah Bertempur

Pertempuran Rusia dan Ukraina-REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO-cnnindonesia.com

AMMAN, FIN.CO.ID - Paramiliter Suriah menegaskan membantu Rusia berperang melawan Ukraina. 

Tinggal menunggu perintah dari Rusia, maka pasukan paramiliter Suriah langsung bertempur.

Dua komandan petempur itu mengatakan pihaknya hingga kini belum menerima perintah bertempur.

(BACA JUGA:Rusia Hancurkan Gudang Senjata Ukraina Pakai Rudal Hipersonik, Rusia Bangga Persenjataan Canggih Miliknya)

Nabil Abdallah, komandan paramiliter Pasukan Pertahanan Nasional (NDF), menegaskan pihaknya siap menggunakan pengalamannya dalam perang kota selama perang Suriah.

"Segera setelah menerima instruksi dari pemimpin Suriah dan Rusia, kami akan bertempur dalam 'perang kebenaran' ini," kata Abdallah kepada Reuters dilansir Antara, Minggu, 20 Maret 2022.

Pada Senin (14/3/2022), empat hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberi lampu hijau bagi 16.000 relawan dari Timur Tengah untuk dikerahkan ke Ukraina, dia menyebut tak takut.

(BACA JUGA:800 Orang di Gedung Teater Mariupol saat Serangan Udara Rusia, Ratusan Terjebak di Bawah Reruntuhan)

"Kami tak takut dengan perang ini dan siap tempur jika diperintahkan untuk pergi dan bergabung. Kami akan tunjukkan pada mereka apa yang belum pernah mereka lihat dan (menerapkan) taktik yang kami gunakan selama pertempuran mengalahkan teroris di Suriah," katanya.

Kementerian pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar apakah Rusia berniat mengeluarkan perintah bagi petempur NDF atau apakah ada petempur NDF yang telah direkrut sejauh ini.

Reuters juga tidak menerima balasan saat mengajukan pertanyaan yang sama pada militer Suriah lewat kementerian informasinya.

Suriah adalah sekutu terdekat Rusia di Timur Tengah, dan intervensi Moskow dalam perang Suriah pada 2015 terbukti membantu Presiden Bashar al-Assad mengalahkan pemberontak di negara itu.

NDF dibentuk oleh milisi-milisi pro-Assad pada awal perang Suriah dan bertempur merebut sejumlah kantong pemberontak dengan dukungan serangan udara oleh Rusia.

Anggota NDF mencapai puluhan ribu, sebagian besar kini tidak aktif, kata para pengamat Suriah. Jumlah mereka potensial untuk direkrut membantu Rusia jika perang Ukraina berlanjut.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: