BNPP-Kadin Gelar Pertemuan di PLBN Aruk, Bahas Perdagangan Antarnegara di Kawasan Perbatasan

BNPP-Kadin Gelar Pertemuan di PLBN Aruk, Bahas Perdagangan Antarnegara di Kawasan Perbatasan

BNPP-Kadin dan Perwakilan Malaysia melakukan pertemuan di PLBN Aruk, untuk membahas perdagangan antarnegara di kawasan perbatasan -Humas BNPP-

 

JAKARTA, FIN.CO.ID - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan antarnegara melalui kawasan perbatasan. 

Sebelumnya, perjanjian kerjasama tersebut diteken Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, selaku Kepala BNPP dan Ketua Umum KADIN, M. Arsjad Rasjid. 

Terkini, BNPP dan Kadin Indonesia melaksanakan kunjungan sekaligus mengadakan pertemuan dan dialog antara pelaku usaha dan unsur pemerintah di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu, 16 Maret 2022. 

(BACA JUGA:BNPP Pastikan Pembangunan Perekonomian di Perbatasan 'On The Track')

Pertemuan tersebut dihadiri Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Robert Simbolon, Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP, Paulus Waterpauw, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pembangunan Kawasan Perbatasan, Edy Suryadi.

Selain itu, para pengurus Kadin Indonesia tingkat Provinsi dan Kabupaten Perbatasan se Provinsi Kalimantan Barat juga hadir bersama Pemerintah Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten Perbatasan se Provinsi Kalimantan Barat. 

Dalam kesempatan itu, mereka bertemu dengan Konsulat Jenderal RI di Kuching; Setia Usaha Kerajaan Sarawak yang diwakili Direktur Tebedu Inland Port, Nobel Pang; dan Sarawak Economic Development Corporation (SEDC) yang diwakili Deputy Director, Corporate Relations and Communication Division, Judith Angela Skinner.

(BACA JUGA:BREAKING NEWS: Dua Polisi Terdakwa Penembak Laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek Divonis Bebas!)

Robert Simbolon mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Malaysia merupakan hal penting dan perlu dilakukan agar sama-sama bangkit dan bergerak maju dari situasi sulit karena dampak pandemi Covid-19. 

Kerja sama juga penting dilaksanakan dalam rangka penanganan berbagai masalah di perbatasan, seperti penyelundupan dan tindak kriminal lainnya, termasuk dalam pengamanan batas wilayah negara. 

Sementara itu terkait dengan kerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan antarnegara melalui kawasan perbatasan, Robert menilai kerja sama Indonesia-Malaysia nantinya bukan hanya akan dibangun dalam kerangka kerja sama Business to Business (B to B) tetapi juga dikukuhkan dengan kerja sama Government to Government (G to G). 

(BACA JUGA:Followers Instagram Tembus 1 Juta, Aleix Espargaro Jadi 'Lempar Helm' ke Tribun Penonton?)

"Dari pertemuan ini, BNPP berhasil mengidentifikasi beberapa isu strategis seperti kondisi empirik kerjasama RI-Malaysia di perbatasan, khususnya perbatasan darat di Kalimantan; masalah-masalah yang memerlukan solusi, kerangka kerja sama dan rencana aksi ke depan, pihak-pihak terkait yang perlu terlibat secara aktif," ujar Robert dalam keterangannya, Jumat, 18 Maret 2022. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: