Mardani Sindir Jokowi Kepo, Netizen Serang Balik: TNI Polri Harus di Tengah, Kenapa Lu yang Kesurupan!

Mardani Sindir Jokowi Kepo, Netizen Serang Balik: TNI Polri Harus di Tengah, Kenapa Lu yang Kesurupan!

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. -@MardaniAliSera -Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri 2022 di Mabes TNI mengaku mengetahui isi percakapan di WAG (WA Grup) milik TNI dan Polri. 

Pernyataan Jokowi itu direaksi oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. 

Melalui akun Twitternya Mardani menyebut Jokowi kepo. Menurutnya tidak layak Presiden berkomentar ranah privat di ruang publik.

(BACA JUGA:Jokowi Ingatkan Istri TNI-Polri Soal Pilih Penceramah, Yusuf Muhammad 'Senggol' Kadrun: Makin Kejang-kejang!)

"Kepo. Tiap orang punya hak menyatakan pendapat. WAG (WA Grup) itu ranah privat. Tdk layak Presiden komen ranah privat di ruang publik," cuit @MardaniAliSera seperti dilihat FIN pada Selasa (1/3/2022).

Cuitan Mardani itu langsung dikomentari para netizen. Mereka menilai justru Mardani yang kepo.

"Yg kepo anda Mardani...TNI adalah aparatur Negara yg mempunyai tugas menjaga keamanan,kestabilan dan kedaulatan bangsa dan negara,maka sdh selayaknya mrk bebas dr virus radikalisasi...anda sbg anggota legislatif hrs nya mendukung hal itu, bkn mlah nyinyir," sindir RohmanAminudin.

(BACA JUGA:Jokowi Ingatkan TNI-Polri Jangan Undang Penceramah Radikal)

Hal senada juga disampaikan akun @Nyi_Maheswari. Dia menulis: "TNI kok disamakan sm sipil. Hidupnya TNI sdh kontrak mati sm negara. Wajar WAG TNI jg harus diperhatikan. Krn TNI tegak lurus. Presiden itu Panglima Tertinggi. Kamu itu goblok apa tolol sih ??? Atau pura2 gak ngerti biar gaduh??" 

Akun @Jaga_Nusantara_ pun menyindir Mardani. "Woy Mardani ngawur loe bro. Beliau kan Presiden! Beliau kan Panglima tertinggi. TNI Polri bawahannya. Kata siapa WAG private? Bebas dong teroris menebar jaringan dan merusak? Maaf bro elo ngawur. Kacau loe bro ternyata."

Warganet menyebut Mardani tidak bisa membedakan mana ranah privat dan publik. 

(BACA JUGA:Jabatan Jokowi Diperpanjang? Baidowi: Tidak Ada yang Tidak Mungkin dalam Politik)

"Izin Koreksi duhai Wakil Rakyat PKS. Gini... WA Grup itu "Ranah Publik", dan bukan "Ranah Privat". Mengapa??? karena penghuni di dalam Grup WA itu lebih dari 2 orang, toh disebut "grup". Kecuali, obrolan antar 2 orang via WA dan itu bersifat privat atau personal," lanjut @FirmanTheLawyer.

Akun @s_milawarsiti pun mencuit: "Kepo..... Wajar dia masuk ke ranah itu , karena TNI-POLRI harus ada di tengah2. Pertanyaannya kenapa lu yg kesurupan."

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: