Mardani Sindir Jokowi Kepo, Netizen Serang Balik: TNI Polri Harus di Tengah, Kenapa Lu yang Kesurupan!

fin.co.id - 01/03/2022, 19:55 WIB

Mardani Sindir Jokowi Kepo, Netizen Serang Balik: TNI Polri Harus di Tengah, Kenapa Lu yang Kesurupan!

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

(BACA JUGA: Jenderal Andika Perkasa Positif COVID-19, Jokowi yang Ungkap Kabarnya...)

"Dosanya jariyah...mengalir terus....selama masih ada yg terpapar provokasi dia. Hadeeh PKS...partai org2 yg berilmu agama tinggi tp naudzubillah tindakannya melebihi org2 yg buta ilmu agama. Serem," tulis @nadrpalupi.

Akun @CahayaL80915016 juga mencuit: @MardaniAliSera mulut bancimu tdk pantas & tdk punya etika sbg negarawan. Loe pantasnya kerja di salon dg emak2 rempong yg suka ghibah. Loe sampah NKRI, bahkan diammu sudah meneras emosi orang, apalagi kalau Loe ngomong. Loe ngaca Bro.. loe siapa."

Warganet terus menyerang Mardani. Mereka menegaskan tidak ada ruang privasi untuk tentara.

(BACA JUGA: Innalillahi, Presiden Jokowi Pulang ke Solo dengan Penuh Rasa Duka: Mohon Doa dari Anda Semua)

"Sistem tentara di ihwanul muslimin gitu yaa?? Sedunia itu setau saya tidak ada privasi untuk tentara. Negara adalah segalanya. Dan atasan adalah bapak bagi bawahan. Kasihan politisi niat melintir malah keliatan bego bapak ini," terang @ed_sajah.

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan agar keluarga dari TNI-Polri tidak sembarangan mengundang penceramah yang dianggap Radikal. 

Presiden mengingatkan akan pentingnya kedisiplinan di lingkungan TNI dan Polri. 

(BACA JUGA: Bertentangan dengan Ajaran Islam, Patung Jokowi Ditolak di Mandalika)

"Hati-hati, ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya harus sama. Nggak bisa, menurut saya, nggak bisa ibu-ibu itu memanggil misalnya, ngumpulin ibu-ibu yang lain, memanggil penceramah semaunya, atas nama demokrasi."

"Sekali lagi, di tentara, di polisi, nggak bisa seperti itu. Harus dikoordinir oleh kesatuan," kata Presiden Jokowi dalam rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri 2022 di Mabes TNI, Jakarta Timur pada Selasa 1 Maret 2022.

Jokowi menekankan kedisiplinan dalam kesatuan. Dia sebut bahwa hal-hal kecil seperti mengundang penceramah juga harus disiplin. 

(BACA JUGA: Muhaimin Iskandar Usul Pemilu 2024 Ditunda, Mardani: Semua Rezim Otoriter Pada Awalnya...)

"Kesatuan harus koordinir hal-hal kecil-kecil tadi yang saya sampaikan, makro dan mikro. Ini mikronya harus kita urus juga. Tahu-tahu mengundang penceramah radikal, nah kan nggak bisa begitu," ujar Jokowi.

Jokowi juga menyinggung grup Whatsapp (WAG) di kalangan TNI dan Polri yang tidak disiplin. 

Admin
Penulis