Lima Kapal Perang Mangkal di Natuna, Jokowi: Jelas Kita Berdaulat!

Lima Kapal Perang Mangkal di Natuna, Jokowi: Jelas Kita Berdaulat!

JAKARTA – Sejalan dengan langkah diplomasi yang dilakukan, Pemerintah Indonesia pun terus mendesak Cina untuk mematuhi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Sejalan dengan itu Presiden Joko Widodo pun turun tangan dengan melihat dari dekat kondisi Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1/2020). Presiden memberikan sinyal keras kepada Cina untuk tidak main-main terhadap kedaulatan RI. Penegasan ini sejalan dengan hadirnya lima kapal perang TNI AL berikut personel bersenjata sebagai upaya menegakkan hukum terhadap para pelanggar wilayah teritorial Indonesia. "Mengapa di sini hadir Bakamla, mengapa di sini ada Angkatan Laut. Jelas, untuk memastikan penegakan hukum atas hak berdaulat kita, hak berdaulat negara kita Indonesia atas kekayaan sumber daya alam laut kita," terang Jokowi usai meninjau KRI Usman Harun-359, di Pelabuhan Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. [caption id="attachment_427055" align="alignleft" width="696"] Presiden Joko Widodo berdialog dengan sejumlah pihak usai meninjau KRI Usman Harun-359, di Pelabuhan Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Rabu (8/1/2020) Foto: Rumgapres[/caption] Ya, TNI AL telah menempatkan lima kapal perang untuk mengamankan perairan di Kepulauan Natuna terkait kapal asing yang dikawal Penjaga Pantai Cina, salah satunya KRI Usman Harun-359 yang ditinjau Jokowi dan rombongan. KRI Usman Harun-359 merupakan kapal perang TNI AL dengan sistem manajemen tempur modern yang mumpuni di kelasnya. Di antara subsistem kesenjataan dan pengendalian yang dia miliki adalah sistem penjejak sasaran yang mampu mengarahkan meriam 76 milimeter Oto Melara Super Rapid Gun dan laras senapan mesin kaliber besar jarak pendek 30 milimeter di lambung kiri-kanan kapal perang buatan Damen-BAE Systems, Inggris itu. Subsistem yang terakhir ini difungsikan juga sebagai sistem pertahanan pasif kapal dari serangan permukaan dan udara, yaitu sebagai Close-in Weapon System (CIWS) yang memberi tabir peluru jika serangan itu datang. Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh camera video yang ada. Sebagai kapal frigat, kedua kapal perang ini juga dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar, yaitu FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Prancis. (ful)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: