News

Negosiasi Rp1,8 Triliun, BKPM Langsung Eksekusi

fin.co.id - 2020-01-14 08:15:16 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeksekusi sejumlah pontensi investasi yang telah lama terkatung-katung. Salah satunya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Hal ini dilakukan Bahlil ketika mewakili Presiden Joko Widodo menerima sejumlah CEO dan investor di Emirates Palace Hotel, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (12/1)."Investor pembangkit ini adalah Masdar, sudah dieksekusi. Dia perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk. Kepala BKPM mengatakan pemerintah akan mempercepat perizinan investasi ke depan, apalagi terkait dengan pengembangan EBT," ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi usai penandatanganan MoU oleh Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, dan Direktur Utama Pembangkit Jawa Bali Indonesia (PJBI) Gunawan Budi Haryanto melalui keterangan resminya, Senin (13/1).Masdar merupakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, UEA. Masdar akan bermitra dengan cucu usaha PT PLN (Persero) yakni PJB membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit ini akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara. Investasi di pembangkit ini sekitar Rp1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.Bahlil mengatakan, salah satu alasan pentingnya investasi ini dipercepat, sebab porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit, yakni sekitar 10 persen dari total bauran energi (mix energy). Pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23 persen. Tak hanya itu, porsi PLTS dari existing kapasitas listrik nasional baru sebesar 5 MW.Selain itu hadir pula Menteri BUMN Erik Thohir, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Wamen BUMN Budi G. Sadikin. Tak hanya itu, usai mendapat penjelasan dari Kepala BKPM terkait sentralisasi kewenangan perizinan di BKPM, Mohamed Jameel berjanji akan mengajak mitra-mitra dan investor koleganya di seluruh dunia untuk berinvestasi di Indonesia. ”Kami sendiri rasakan kemudahan dan kecepatan pelayanan berinvestasi di Indonesia setelah Instruksi Presiden No.7/2019. Kami punya rekan-rekan investor sampai ke Karibia sekalipun," ujar Jameel.Terpisah Menteri BUMN mendampingi Presiden Jokowi dalam rapat bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheiks Mohamed Bin Zayed di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Minggu (12/1).Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa PEA akan tetap menjadi salah satu mitra penting kerja sama ekonomi Indonesia, terutama di bidang investasi. Menanggapi hal tersebut, Putra Mahkota Mohamed bin Zayed mengatakan bahwa hubungan kedua negara masih dapat ditingkatkan.Sebanyak 11 perjanjian bisnis dan lima perjanjian pemerintah disepakati dalam pertemuan tersebut, diantaranya dalam bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi hingga sebesar US$22.89 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun.Dalam investasi tersebut, bebarapa BUMN turut berkontribusi antara lain PT Pertamina (Persero), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Pertamina bekerja sama dengan ADNOC, perusahaan migas yang dibangun pada 1971 yang memiliki cadangan minyak terbesar nomor tujuh di dunia. Pertamina juga bekerja sama dengan Mubadala Petroleum, yaitu perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas hulu Internasional terkemuka yang mengelola aset dan operasi hingga mencakup 10 negara dengan fokus geografis utama di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, Rusia, dan Asia Tenggara.Sementara itu, Inalum bekerja sama dengan Emirates Global Aluminium (EGA) sebuah produsen 'Aluminium Premium' terbesar di dunia. Sedangkan PLN bekerja sama dengan Masdar yang merupakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) yang berbasis di Abu Dhabi, PEA. Kerja sama antara PLN dan Masdar yang disepakati diantaranya dalam pembangunan proyek PLTS Terapung (Floating PV) di Waduk Cirata, Jawa Barat yang akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara.Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan, kerja sama antara BUMN dan Persatuan Emirat Arab berjalan dengan baik dan dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan. Alih teknologi juga terjadi sehingga hasilnya win-win bagi kedua belah pihak. "Selain dengan Persatuan Emirat Arab, akan ada lagi kerja sama investasi dengan negaranegara lain. Saya senang tingkat kepercayaan mitra strategis luar negeri terhadap BUMN-BUMN Indonesia semakin meningkat karena perusahaan dikelola dengan baik, transparan dan mengedepankan GCG," terangnya. (dim/fin/ful)

Admin
Penulis