Virus Corona dan Influenza, Serupa Tapi Tak Sama

Virus Corona dan Influenza, Serupa Tapi Tak Sama

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bahwa virus corona (Covid-19) dan virus influenza memiliki kemiripan dari segi kemampuan menular serta dampak yang ditimbulkan. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dikutip dalam laman resmi WHO di Jakarta, Rabu (4/3) mengatakan, kemiripan dari corona dan influenza ialah keduanya sama-sama menularkan melalui percikan kecil cairan dari hidung ataupun mulut seseorang yang sedang sakit. Menuruet Tedros, meski memiliki beberapa kesamaan terdapat sejumlah perbedaan yang mendasar antara kedua virus. Kata dia, corona tidak seefisien virus influenza dalam menular dari manusia ke manusia. "Terjadinya penularan pada virus influenza sering kali dari orang yang terinfeksi tapi belum sakit, kepada orang lain. Sedangkan corona tidak bisa banyak melakukan hal tersebut," katanya.

BACA JUGA: Cegah Corona, Suporter Italia Dilarang ke Spanyol

"Bukti dari Cina bahwa hanya satu persen dari kasus yang dilaporkan tanpa ada gejala dan sebagian besar dari kasus tersebut mengalami gejala dalam dua hari," sambungnya. Beberapa negara berupaya mendeteksi kasus corona dengan menggunakan sistem pengawasan untuk influenza dan penyakit pernapasan lainnya. Namun dengan cara seperti itu negara-negara seperti Cina, Ghana, Singapura dan lainnya hanya menemukan sangat sedikit kasus corona atau tidak ada kasus sama sekali. Tedros menyebutkan, satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan mencari antibodi corona pada sejumlah besar orang yang sedang dilakukan oleh beberapa negara. Perbedaan lain antara corona dan flu musiman, yaitu bahwa virus baru ini menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah daripada virus influenza musiman. "Ketika banyak orang secara global telah membangun kekebalan tubuh terhadap jenis flu musiman, COVID-19 adalah virus baru yang mana tidak ada orang yang memiliki kekebalan. Itu berarti lebih banyak orang yang rentan terhadap infeksi dan beberapa akan menderita penyakit parah," kata Tedros. Secara global, sekitar 3,4 persen kasus corona yang dilaporkan menyebabkan kematian. Sebagai perbandingan, flu musiman bisa menyebabkan kematian lebih kecil dari satu persen. Selain itu, vaksin influenza dan obat-obatan sebagai terapi telah tersedia, sementara hingga saat ini belum ada vaksin atau obat-obatan untuk corona.

BACA JUGA: AJI Bandar Lampung Kecam Gubernur Ancam Jurnalis RMOL

Tedros menyebutkan, bahwa uji klinis obat virus corona saat ini sedang dilakukan dan 20 vaksin sedang dalam pengembangan. Perbedaan lainnya antara flu musiman dan corona adalah bahwa virus influenza tidak mungkin dikendalikan dan corona sangat mungkin dikendalikan. Tedros menegaskan bahwa setiap negara harus melacak riwayat kontak pasien corona untuk mencegah terjadinya infeksi dan menyelamatkan nyawa banyak orang. Dia menegaskan bahwa perbedaan antara corona dan influenza membuat penanganan terhadap dua virus menjadi berbeda. Namun ada kesamaan antara keduanya yang membuat negara-negara di dunia tidak harus berjuang melawan virus dari nol. "Selama beberapa dekade, banyak negara telah berinvestasi dalam membangun sistem mereka untuk mendeteksi dan menangani influenza. Karena COVID-19 juga merupakan patogen pernapasan, sistem tersebut bisa, seharusnya bisa dan sedang diadaptasi untuk penan?????ganan COVID-19," jelasnya. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: