Kontak dengan Dokter yang Positif Corona, Kanselir Jerman Lakukan Karantina Mandiri

Kontak dengan Dokter yang Positif Corona, Kanselir Jerman Lakukan Karantina Mandiri

BERLIN - Pemimpin Jerman Jerman Angela Merkel memutuskan melakukan karantina Mandiri di rumahnya. Dikutip dari CNBC.com, Merkel sebelumnya melakukan kontak dengan dokter yang belakangan diketahui positif corona. Juru bicara Merkel, Steffen Seibert menyatakan, Merkel diberitahu usai konferensi pers pada Ahad (22/3) lalu bahwa dokter yang memberikan vaksin pneumokokus kepadanya pada Jumat petang, dinyatakan positif cororna. "Merkel memutuskan untuk segera melakukan karantina mandiri di rumahnya," ujar Seibert. Dia akan melakukan tes secara teratur selama beberapa hari mendatang sembari melakukan tugasnya sebagai kanselir dari rumah. Keputusannya untuk karantina mandiri juga dipicu meningkatnya pandemi coronavirus di dataran Eropa. Sebelumnya pada Ahad lalu, Keputusan Merkel yang menyebutkan bahwa Pemerintah Jerman melarang pertemuan lebih dari dua orang di depan umum selama dua pekan menatang untuk menahan persebaran virus, membuat negara dengan perekonomian terbesar di Uni Eropa itu terhenti. Merkel menyebut, ada pengecualian terhadap mereka yang memang tinggal serumah dan pertemuan terkait pekerjaan. "Tujuan utamanya adalah untuk memebnri waktu berperang melawan virus," kata Merkel pada konferensi pers Ahad lalu. Akibat Corona, Jerman menjadi salah satu negara yang paling terpukul di dunia. Menurut data dari Johns Hopkins University, tercatat lebih dari 23.000 orang yang dites, positif. Covid-19 juga telah merenggut sedikitnya 92 jiwa di Jerman. Eropa kini dalam status karantina wilayah setelah episentrum pandemi Corona global telah bergeser dari Cina ke sejumlah negara seperti Italia, Spanyol, Jerman, dan Prancis. Negara-negara yang menjadi tumpuan ekonomi Uni-Eropa tersebut, dikabarkan telah menutup semua toko yang kurang penting. Kondisi tersebut melumpuhkan kehidupan ekonomi di kelompok negara-negara pengguna mata uang Euro itu. Italia memiliki jumlah infeksi tertinggi setelah China, diikuti oleh Spanyol, Amerika Serikat, Jerman, Iran, Prancis, dan Korea Selatan. Jerman efektif telah menutup sementara perbatasannya dengan Prancis, Swiss, Austria, Denmark, dan Luksemburg untuk menghentikan penyebaran virus. Ketika pandemi menyebar, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa para pemimpin dunia seperti Merkel dapat tertular. Keadaan itu berpotensi membawa dampak pada fungsi penting pemerintahan. (alf/fin)  

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: