Luncurkan Satelit untuk Pendidikan

Luncurkan Satelit untuk Pendidikan

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi bakal meluncurkan satelit baru untuk mempercepat dan mendukung proses digitalisasi pendidikan. Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, satelit ini diyakini bakal menyentuh daerah yang saat ini belum mendapat akses internet. "Inilah Satria Multipurpose satelit, yang rencananya dalam dua atau tiga tahun akan diluncurkan," kata Bambang, Rabu (29/7). Bambang menjelaskan, kecepatan internet dari satelit Satria Multipurpose itu mencapai 30 megabyte per detik. Satelit ini juga dapat memberikan layanan internet pada 149.400 wilayah di seluruh Indonesia. "Satelit ini diprioritaskan besar untuk dunia pendidikan," ujarnya. Meski mahal, kata Bambang, pengadaan satelit merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan ketersediaan internet. Pasalnya, selama ini Indonesia terus menarik kabel internet (fiber optic) untuk memenuhi kebutuhan internet. "Satelit ini memang mahal. Tapi, untuk membangun fiber optic atau kabel butuh waktu lama," katanya. Bambang menambahkan, keberadaan satelit Satria Multipurpose juga bakal menunjang kebutuhan lainnya. Seperti percepatan digitalisasi di perusahaan untuk melakukan inovasi. "Bahkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga dapat merasakan manfaatnya agar bisa bertahan dan berkembang," ucapnya. Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga mengaku tengah melakukan berbagai usaha untuk memberikan paket internet murah bagi pendidikan. "Kami sedang melakukan negosiasi dengan penyedia jasa telekomunikasi di Tanah Air. Harapannya, ada paket internet yang ramah untuk mendukung PJJ di masa pandemi covid-19," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kemendikbud, Iwan Syahril. Terlebih lagi, kata Iwan, pemerintah akan memberikan subsidi agar harga paket internet lebih murah. Selain paket internet yang murah, pihaknya juga bakal menyelesaikan masalah sarana dan prasarana pendukung lainnya. Misalnya saja alat telekomunikasi pendukung PJJ. "Pengadaan komputer bagi sekolah juga tengah diupayakan. Rencananya ke depan, setiap sekolah harus punya komputer dan infrastruktur pendukung agar bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal," pungkasnya. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: