Puskesmas Sukawali Tingkatkan Kualitas Pelayanan Melalui Inovasi

Puskesmas Sukawali Tingkatkan Kualitas Pelayanan Melalui Inovasi

TIGARAKSA – Sesuai dengan prinsip gotong royong yang diusung oleh BPJS Kesehatan, perlu adanya kerja sama dengan penyedia layanan kesehatan dalam mengimplementasikan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan adalah Puskesmas Sukawali yang berada di Kabupaten Tangerang. Melalui Kepala Puskesmas Sukawali Linda Fatmawati, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung berjalannya Program JKN-KIS yang dapat diakses oleh seluruh peserta JKN-KIS. Menurutnya, Puskesmas Sukawali sudah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa sejak pertama kali program tersebut dicanangkan oleh Pemerintah. “Puskesmas Sukawali sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak Program JKN-KIS diluncurkan, yaitu 1 Januari 2014. Sejak era JKN-KIS banyak perubahan yang terjadi, khususnya pada sistem pelayanan,” ungkap Linda, Kamis (09/01).

BACA JUGA: Pemerintah Janji Berikan Insentif untuk Pegawai Swasta, Said Didu: Ini Prank Baru Lagi?

Linda menyampaikan dengan adanya Program JKN-KIS, banyak masyarakat yang mulai percaya diri untuk berobat di Puskesmas Sukawali. Kepercayaan diri mereka meningkat karena mereka sudah memiliki bekal Kartu Indonesia Sehat sebagai identitas peserta JKN-KIS. Selama ini, masyarakat memilih enggan untuk berobat karena takut mengeluarkan biaya yang besar. Melalui Program JKN-KIS ini, masyarakat mendapatkan kepastian pelayanan kesehatan. Dampaknya, jumlah kunjungan ke Puskesmas Sukawali pun meningkat. Puskesmas Sukawali membuka layanan persalinan pada tahun 2017. Dari angka kunjungan pasien, Puskesmas Sukawali melakukan evaluasi ada satu desa yang berada di sekitarnya yang angka kunjungan ibu hamil dan persalinannya sedikit. Setelah dikaji lebih lanjut, ternyata kendala masyarakat di desa tersebut adalah transportasi karena letak Puskesmas yang jauh dari desa. “Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami pun berinovasi melalui Program JAMILLAH atau Jemput Antar Bumil Lahir. Harapannya adanya inovasi ini angka kunjungan ibu hamil dan persalinan meningkat dan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi. Layanan ini pun dapat dimanfaatkan oleh pasien umum dan peserta JKN-KIS. Saat ini, kami memiliki tiga armada, semoga dapat bertambah agar makin banyak desa yang bisa kami jangkau,” ujar Linda. Perubahan yang paling signifikan dari implementasi Program JKN-KIS adalah terkait sistem rujukan. Menurut Linda, pada awal implementasi Program JKN-KIS, banyak pasien yang merupakan peserta JKN-KIS yang meminta rujukan atas kemauan sendiri tanpa memerhatikan kompetensi fasilitas rujukan dan tidak menghiraukan penjelasan dari petugas Puskesmas. Namun, seiring penerapan sistem rujukan online, peserta JKN-KIS bisa memahami mengapa rujukan itu harus sesuai dengan kompetensi di fasilitas kesehatan rujukan. Linda pun berharap semoga kualitas penyelenggaraan Program JKN-KIS semakin meningkat diiringi juga dengan komitmen peningkatan kualitas pelayanan oleh fasilitas kesehatan. Hal ini demi kelancaran dan kesinambungan pelaksanaan Program JKN-KIS karena sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak masyarakat Indonesia yang merasa tertolong dengan kehadiran Program JKN-KIS.(Adv/Mul/Fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: