4.000 Nakes di Kota Magelang Akan Divaksin Gelombang Pertama

4.000 Nakes di Kota Magelang Akan Divaksin Gelombang Pertama

MAGELANG SELATAN - Satgas Covid-19 Kota Magelang telah mendata sekitar 4.000 tenaga kesehatan (nakes) yang akan mendapatkan vaksinasi gelombang pertama. Nantinya proses vaksinasi akan dilakukan di 17 fasilitas kesehatan (Faskes) se-Kota Magelang. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto mengatakan, vaksinasi bertahap dilakukan dengan dua gelombang. Skala prioritasnya adalah nakes karena mereka menjadi garda terdepan penanganan pandemi Covid-19. "Gelombang pertama untuk nakes dan tenaga pendukung. Jumlahnya sekitar 4.000 orang," kata Majid, Selasa (5/1).

BACA JUGA: Kementerian PUPR Bangun DI Sawah Laweh untuk Aliri Lahan Pertanian Seluas 3.273 Hektar

Nantinya, vaksinator akan dilakukan oleh nakes yang telah menerima pelatihan dari Satgas Covid-19 Jawa Tengah. Rencananya, setiap faskes melayani 45 sasaran vaksin dalam sehari. "Kalau maksimalnya 45 vaksin di masing-masing faskes, maka kita bisa vaksinasi selama sehari 765 orang. Itu batas maksimalnya dari 17 fakses yang ada," ujarnya. Faskes ini, kata Majid, terdiri dari Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Tenaga vaksinator pun sudah disiapkan Pemkot Magelang. "Sebenarnya untuk menyuntik vaksin ini tidak berbeda dengan suntik biasa. Hanya saja ada tambahan untuk administrasi," katanya.

BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Subianto Terkait Pilpres 2024 Tertinggi Dibanding Tokoh Lain

Tiap faskes, lanjut Majid, menyediakan 4 meja dan akan secara bergantian melakukan vaksinasi. Dengan begitu diharapkan proses vaksinasi pun akan tetap mematuhi ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono menyebutkan skala prioritas vaksinasi terhadap tenaga kesehatan karena mereka posisinya sebagai garda terdepan melawan Covid-19. Oleh karena itu, nakes membutuhkan perlindungan lebih dulu. "Setelah nakes, kemudian fasilitas pelayanan kesehatan, TNI, Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik, termasuk aparatur sipil negara (ASN)," ujarnya. Selanjutnya, vaksinasi baru akan menyasar kalangan tokoh agama, tokoh masyarakat, pelaku ekonomi strategis, perangkat kecamatan, kelurahan, dan perangkat RT/RW. Lalu, para tenaga pendidik dari PAUD sampai dengan SMA sederajat, perguruan tinggi, aparatur organisasi perangkat daerah (OPD), dan anggota legislatif. "Prioritas lainnya adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Kemudian para pelaku perekonomian lainnya. Jadi vaksinasi ini rentang waktunya lama. Bahkan, informasi dari pusat, itu butuh waktu setahun. Tapi memang ada skala prioritasnya," tuturnya. (wid)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: