Manusia Hidup Dalam Sebuah Simulasi yang Canggih: Dejavu dan Mandela Effect Adalah Bukti Glitch pada Program?

Manusia Hidup Dalam Sebuah Simulasi yang Canggih: Dejavu dan Mandela Effect Adalah Bukti Glitch pada Program?

Manusia Hidup dalam Sebuah Simulasi Canggih, Ilustrasi Dibuat Mengunakan Teknologi AI Copilot--

Keberadaan alam semesta paralel: Teori fisika modern seperti teori string menunjukkan bahwa mungkin ada alam semesta lain di luar alam semesta kita. Mungkin saja alam semesta kita adalah salah satu simulasi yang ada di alam semesta lain.

Keberadaan UFO: Beberapa orang percaya bahwa UFO adalah bukti bahwa kita dikunjungi oleh makhluk luar angkasa yang lebih maju. Mungkin saja mereka adalah pencipta simulasi yang kita tinggali.

The Matrix

Film fiksi ilmiah "The Matrix" telah memikat penonton sejak perilisannya pada tahun 1999. 

Konsep realitas semu yang diciptakan oleh mesin telah memicu banyak diskusi dan perdebatan, tak terkecuali dengan teori simulasi yang dipopulerkan oleh Philip K. Dick.

Meskipun "The Matrix" tidak secara langsung mengacu pada karya Dick, terdapat beberapa benang merah menarik yang menghubungkan kedua ide tersebut.

Kesamaan yang mencolok terletak pada realitas yang direkayasa. 

Baik dalam "The Matrix" maupun teori simulasi, manusia terjebak dalam realitas yang bukan realitas sejati. 

Dalam "The Matrix", manusia hidup dalam simulasi komputer yang disebut "Matrix", sedangkan dalam teori simulasi, realitas kita adalah simulasi yang diciptakan oleh entitas yang lebih maju.

Glitch dan ketidakcocokan dalam realitas juga menjadi ciri khas kedua ide ini. 

Namun motivasi penciptaan menjadi pembeda.

Dalam "The Matrix", mesin menciptakan simulasi untuk mengendalikan dan memanen energi manusia.

Dalam teori simulasi, motivasi pencipta simulasi belum diketahui jelas. 

Beberapa orang percaya bahwa simulasi diciptakan untuk tujuan penelitian, pendidikan, atau hiburan.

Meskipun "The Matrix" tidak secara langsung mengacu pada karya Dick, film ini telah berhasil mempopulerkan konsep realitas semu dan membuka ruang diskusi tentang teori simulasi. 

Kesamaan dan perbedaan antara kedua ide ini menunjukkan kekayaan dan kompleksitas teori simulasi, menginspirasi banyak karya fiksi ilmiah dan mengundang kita untuk terus merenungkan realitas yang kita jalani.

Bantahan Ahli

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: