Manusia Hidup Dalam Sebuah Simulasi yang Canggih: Dejavu dan Mandela Effect Adalah Bukti Glitch pada Program?

Manusia Hidup Dalam Sebuah Simulasi yang Canggih: Dejavu dan Mandela Effect Adalah Bukti Glitch pada Program?

Manusia Hidup dalam Sebuah Simulasi Canggih, Ilustrasi Dibuat Mengunakan Teknologi AI Copilot--

Teori simulasi, meskipun menarik, telah dibantah oleh beberapa ahli terkemuka. Berikut ringkasan beberapa bantahan tersebut:

Argumen Kemungkinan (Nick Bostrom): Bostrom berpendapat bahwa jika simulasi yang realistis diciptakan, maka jumlah simulasi akan jauh lebih banyak daripada realitas. Artinya, kita lebih mungkin hidup di realitas daripada simulasi.

Argumen Keterbatasan Sumber Daya (Nick Bostrom): Menjalankan simulasi kompleks membutuhkan sumber daya komputasi yang sangat besar. Dipertanyakan apakah pencipta simulasi memiliki sumber daya yang cukup untuk menciptakan banyak simulasi, termasuk simulasi tempat kita berada.

Argumen Kesadaran (David Chalmers): Chalmers berpendapat bahwa kesadaran adalah sifat fundamental yang tidak dapat disimulasikan dengan sempurna oleh mesin. Menurutnya, kesadaran muncul dari kompleksitas sistem fisik, dan tidak bisa ditiru oleh simulasi komputer.

Kurangnya Bukti Empiris (Richard Dawkins): Dawkins memandang teori simulasi sebagai spekulasi tanpa dasar ilmiah yang kuat. Sains didasarkan pada bukti dan pengamatan, sedangkan teori simulasi belum memiliki bukti konklusif.

Membedakan Sains dan Fiksi Ilmiah (Neil deGrasse Tyson): Tyson menekankan pentingnya membedakan sains dan fiksi ilmiah. Teori simulasi, meskipun memicu imajinasi, belum bisa dianggap sebagai fakta yang didukung sains.

Para ahli ini menawarkan perspektif yang penting dalam memahami teori simulasi. 

Meskipun belum bisa dipatahkan, teori ini juga belum memiliki pembuktian yang kuat. 

Diskusi dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Kesimpulan


Manusia Hidup dalam Sebuah Simulasi Canggih, Ilustrasi Dibuat Mengunakan Teknologi AI Copilot--

Teori simulasi adalah ide yang menarik dan membingungkan. 

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukungnya, dejavu dan Mandela Effect tetap menjadi fenomena yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah.

Penting untuk diingat bahwa teori simulasi hanyalah salah satu kemungkinan penjelasan untuk fenomena ini. 

Ada banyak penjelasan lain yang mungkin, seperti gangguan otak atau kesalahan memori.

Namun, teori simulasi tetap menjadi topik yang menarik untuk dipikirkan. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: