Angkasa Pura Beri Fleksibilitas Pengoperasian Bandara Selama Lebaran 2024

Angkasa Pura Beri Fleksibilitas Pengoperasian Bandara Selama Lebaran 2024

Acara bertajuk “Kupas Tuntas Bersama InJourney Airports Angkasa Pura Indonesia” di Jakarta, Selasa, 2 April 2024--

FIN.CO.ID - Pengelola bandara memberikan fleksibilitas kepada operator penerbangan domestik untuk mengoperasikan pesawat mereka di seluruh bandara selama periode Lebaran 2024.

Hal tersebut dikatakan Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi dalam acara bertajuk, “Kupas Tuntas Bersama InJourney Airports Angkasa Pura Indonesia” di Jakarta, Selasa, 2 April 2024.

"Kami berusaha memberikan fleksibilitas kepada operator penerbangan domestik  untuk bisa mengoperasikan pesawat-pesawat mereka di seluruh bandara-bandara kami," ujarnya.

Fahmi mengatakan, memang tidak semua bandara Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2 beroperasi 24 jam. Namun, jelas Fahmi, pihaknya memberikan keleluasaan.

Fahmi menuturkan, tujuan dari fleksibilitas tersebut guna mendorong produktivitas pesawat, sehingga dapat mengangkut penumpang lebih banyak lagi.

Selain itu, Fahmi menjelaskan, fleksibilitas pengoperasian bandara juga mengurangi risiko irregularities atau ketidakteraturan, terlebih apabila terdapat delay berkepanjangan.

"Berdasarkan pengalaman di periode peak season sebelumnya, biasanya delay berkepanjangan itu akan berdampak terhadap penerbangan di hari berikutnya," jelasnya.

Fahmi mengatakan, jika ada penumpang yang tidak terangkut pada hari ini akan diangkut keesokan hari.

Fenomena tersebut, jelasnya, mengakibatkan tercampurnya penumpang dari pesawat yang delay dengan penumpang yang sesuai dengan jadwal penerbangan.

"Sehingga biasanya menimbulkan efek yang sangat tidak bagus terkait dengan kenyamanan," ucap Dirut Angkasa Pura Indonesia ini.

Fahmi berharap, dengan adanya fleksibilitas yang diberikan para pengelola bandara ini operator penerbangan dapat lebih mudah mengoperasikan penerbangannya pada malam hari.

Dengan begitu, kata Fahmi, persoalan terkait penumpang delay dapat diselesaikan malam itu juga dan dapat mengoptimalkan ketersediaan pesawat dengan maksimal.

Fahmi mengatakan bahwa ini merupakan salah satu terobosan yang harus dilakukan. "Jadi, ini salah satu terobosan yang memang terus kami lakukan. Belajar dari peak season sebelumnya, ini bisa mendorong utilitas pesawat airline domestik, yang rata-rata dulu hanya dipakai 9 jam sehari, bisa menjadi 12 jam per hari," pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: