Dapat Mengganggu Sistem Pengereman, Hino Indonesia Himbau Operator Bus Tidak Pasang Klakson Telolet

Dapat Mengganggu Sistem Pengereman, Hino Indonesia Himbau Operator Bus Tidak Pasang Klakson Telolet

Foto Hino Motor Sales Indoensia -(Dokumen Hino)-

FIN.CO.ID – Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menghimbau kepada seluruh operator bus untuk tidak memasang klakson telolet, karena berpotensi mengganggu system pengereman bus saat di perjalanan.

After Sales & Technical Director Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Irwan Supriyono mengungkapkan, banyak bus yang memasang klakson tangin namun mengambil saluran dari titik yang salah.

"(Soal) klakson telolet. Jadi sebetulnya banyak sekali case, (bus) menggunakan klakson angin, tapi mengambilnya itu di tempat yang salah. Jadi kita lihat, banyak dari mereka, mengambil (angin) langsung dari tangki tanpa melalui safety valve,” ungkap Irwan Supriyono, Selasa 26 Maret 2024.

Menurutnya pemasangan klakson salah dapat menyebabkan isi tangki terkuras habis, sehingga dapat berpengaruh terhadap sistem pengereman bus, terlebih saat ada masalah di saluran selang angin.

BACA JUGA :

"Sebetulnya di dalam guidance atau buku manual, ada tempat yang bisa diambil. Kenapa kalau diambil melalui tangki ya, ketika si klakson telolet itu selangnya bocor, otomatis isi tangki terkuras habis ya. Ini akan berpengaruh ke pengereman. Kalau angin habis, tentunya pengereman akan bermasalah. Itu yang kita khawatirkan," jelasnya.

Penggunaan klakson telolet secara berulang, dapat menguras angin yang ada di dalam tangki, maka akan mengganggu efektivitas penggunaan rem, khususnya di jalur turunan.

"Dan terlampau sering menggunakan telolet, otomatis akan menguras (angin di tangki) kan. Jadi pada saat ingin digunakan untuk keadaan darurat seperti di jalanan menurun, itu akan kurang anginnya. Jadi nggak kita sarankan (pasang klakson telolet di bus), karena akan mengganggu efektivitas penggunaan rem," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, banyak kasus bus blong di jalanan karena penggunaan klakson telolet yang mengandalkan angin dari tangki rem, sehingga membuat tangki kehabisan angin.

BACA JUGA :

Klakson telolet juga kembali menjadi perbincangan karena memakan korban jiwa di banten, usai seorang anak usia 5 tahun tewas terlindas ban belakang bus saat meminta telolet.

Peristiwa itu menjadi sorotan berbagai kalangan, termasuk Kemntrian Perhubungan (Kemenhub) yang kini mengatur penggunaan klakson telolet pada angkutan bus.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga telah mengimbau seluruh operator bus, agar tidak lagi menggunakan klakson telolet di semua armada bus.

Selain itu, karoseri Adiputro juga melarang para pegawainya untuk melayani operator bus, yang meminta memasang klakson telolet di bus miliknya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tuahta Aldo

Tentang Penulis

Sumber: