Menteri Israel Bangga Lihat Gaza Hancur Lebur dan Ancam Penggal Kepala Pimpinan Hamas

Menteri Israel Bangga Lihat Gaza Hancur Lebur dan Ancam Penggal Kepala Pimpinan Hamas

Serangan Israel di Jalur Gaza makin menggila, 73 orang tewas dalam 24 jam terakhir--REUTERS/Amir Cohen Acquire Licensing Rights

FIN.CO.ID- Menteri Pemberdayaan Perempuan Israel May Golan mengaku bangga dengan pencapaian agresi militer zionis Israel di Gaza sejak Oktober 2023 hingga Februari 2024.

May Galon mengatakan, bangga melihat Gaza runtuh di tangan  tentara zionis Israel meskipun banyak bayi dan wanita tewas dalam serangan Israel di Gaza. 

"Saya pribadi bangga dengan keruntuhan Gaza, dan bahwa setiap bayi, bahkan 80 tahun dari sekarang, akan menceritakan kepada cucu-cucu mereka apa yang dilakukan orang-orang Yahudi,” katanya dilansir Anadolu, Jumat 23 Februari 2024.

BACA JUGA:

May Galon sampaikan pernyataan itu  saat ia berbicara dalam sesi yang diadakan oleh Knesset (parlemen Israel) pada Rabu malam. 

Dia berujar bahwa target Israel adalah Hamas. Golan mengancam pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dengan pemenggalan kepalanya atau penangkapnya hidup-hidup

“Kami tidak malu dengan mengatakan bahwa kami ingin melihat tentara IDF (tentara Israel) menangkap Sinwar dan terorisnya dengan mata kepala mereka sendiri, dan menyeret mereka melintasi Jalur Gaza dalam perjalanan ke ruang bawah tanah Otoritas Penjara,” katanya. dalam video pidatonya yang beredar luas.

“Tidak ada merpati dan tidak ada ranting zaitun, hanya pedang untuk memenggal kepala Sinwar, itulah yang akan dia terima dari kita,” ujar dia lagi.

BACA JUGA:

Pemboman Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan sedikitnya 29.410 korban dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. Hampir 70.000 orang terluka.

Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Untuk pertama kalinya sejak pembentukannya pada tahun 1948, Israel dituntut atas genosida di Mahkamah Internasional, badan peradilan tertinggi PBB.

Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (*) 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: