fin.co.id – PT Pertamina (Persero) berhasil menjaga kinerja keuangan dan operasional tetap solid sepanjang 2025, di tengah tekanan kondisi makro global.
Direktur utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, 17 November 2025 mengatakan, pencapaian ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa Pertamina sebagai soko guru dan tumpuhan bangsa Indonesia.
Simon melanjutkan bahwa program strategis Pertamina sejalan dengan Asta Cita Pemerintah dengan fokus utama adalah penguatan swasembada energi.
“Pertamina mengimplementasikan program strategis melalui Dual Growth Strategy dengan memaksimalkan bisnis konvensional dan mempercepat transisi menuju energi rendah karbon. Ini adalah langkah improvement berkelanjutan sesuai dengan arah pembangunan nasional,” jelas Simon pada kegiatan RDP Komisi XII DPR RI, 17 November 2025.
Menurutnya, program strategis Pertamina dirancang untuk mendukung agenda pemerintah meningkatkan produksi Migas, memperbaiki neraca energi, dan mendorong transisi menuju energi bersih yang terjangkau bagi masyarakat.
Simon memerinci lebih lanjut, di tahun 2025 Pertamina diproyeksikan akan membukukan pendapatan sebesar 68 Miliar Dolar, atau setara dengan 1127 Triliun rupiah dengan capaian laba bersih diproyeksikan sebesar 3,3 Miliar Dolar atau setara dengan 54 Triliun rupiah. Adapun kontribusi Pertamina kepada negara melalui PNBP, pajak dan dividen sampai dengan September 2025 mencapai 262 Triliun rupiah.
Selain itu di sisi operasional, hingga 31 Oktober 2025, improvement kinerja operasional Pertamina terukur jelas dengan tren positif, antara lain produksi Migas tetap terjaga diatas 1 Juta MBOEPD, Yield Valuable Kilang mencapai level tertinggi lebih dari 83%, volume penjualan menembus lebih dari 100 juta KL, volume Niaga Gas tetap stabil di atas 300 juta MMBTU, volume kargo Pertamina International Shipping tumbuh 8%, dan produksi listrik diproyeksikan mencapai 8,4 GWh.
“Capaian ini menunjukkan improvement bukan hanya jargon, tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia emas 2045,” tegas Simon.
Pada kesempatan yang sama, Simon turut menyampaikan aspirasi Revisi Undang-Undang (RUU) Migas. “RUU Migas menjadi solusi strategis yang tidak hanya merevisi aturan, tetapi berpotensi menjadi lokomotif transformasi energi nasional,” ucap Simon.
Menurutnya, regulasi baru ini sangat penting untuk memastikan hasil yang cepat dan terbaik. RUU Migas memiliki tujuan yang jelas, memperkuat upaya menuju swasembada energi, memastikan Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri, sekaligus menciptakan multiplier effect, mendorong iklim investasi, ketahanan dan keberlanjutan energi, transisi energi.
“Dengan regulasi yang tepat, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan tentunya dapat menjadikan energi sebagai pilar kedaulatan bangsa,” ujar Simon.
Simon menambahkan, Pertamina berkomitmen memastikan bahwa setiap tetes migas yang dihasilkan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
“RUU Migas adalah solusi strategis menuju swasembada energi dengan hasil cepat, terbaik dan selamat,” pungkas Simon.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (*)