Panggung Besar

Panggung Besar

Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesodibjo--Disway

Xiaomi A1

Pemilu diawasi oleh Bawaslu, Klo CHD diawasi oleh Bahanlu (Bapak Handoko Luwanto) :)

ahmad faqih

PraGib menang - NO Jokowi menang - YES Dirty vote ngaruh - NO Amplop fajar ngaruh -YES Dawuh 'guru besar' berdampak -NO Bansos & sembako berdampak -YES Strategi kampanye & seruan etika berhasil- NO Strategi mobilisasi dan intimidasi berhasil -YES Wallahu a'lam.

Amat K.

Pak Joko, "Talalu harap, titiharap. Talalu pilih tapilih bangkung.

Liáng - βιολί ζήτα

iseng-iseng saja CHDI : "Harapan itu seperti listrik merek Phillips, terus terang terang terus, membuat hidup lebih hidup." Listrik apa listrik ?? Apa lampu..... ?? Emang listrik ada merek-nya, Abah ?? Mendingan di-merek-i Dahlan ---> "Harapan itu seperti listrik merek Dahlan, terus terang terang terus, membuat hidup lebih hidup." Daripada di-merek-i Phillips..... Sopo iku Phillips ?? Ngga kenal..... Wkwkwkwkwk.....

Ummi Hilal

Bukannya tidak mau ngaku kalah . Atau baperan.Gak mau move on.Anti kestabilan. Apakah tidak bisa membuat aplikasi yang jika input lebih dari 300(suara maksimal per TPS)sistem langsung menolak. Kecuali sengaja memang untuk menampung ledakan suara. Sebenarnya siapa yang tidak mau kalah kalau begini? Kami sudah berkali-kali kalah.Sudah biasa kalah.Sudah biasa di luar.Sudah biasa lapar. Beda dengan yang jaman Golkar ikut Kuning. Sekarang mendukung biru. Dulu waktu biru yang itu juga ikut konvensi. Jangan-jangan kalau yang berkuasa merah juga akan ikut merah. Sudah terbukti livernya juga dari sana. Gen pebisnis.Kemana angin bertiup kesana layar diarahkan. Bukan gen pejuang yang berani melawan arus. Keliatan aslinya.Seperti Mardigu yang dulu kritis sekarang juga merapat ke biru.Oportunis. Atau AGEN GANDA?

Ponsel Pro

Makan siang dan susu gratis dilaksanakan bertahap, baru 100 persen pada 2029. Untuk yang 2024 belum kebagian, nanti sementara dikasih "Kartu Anak Sabar". Demikian.

Amat K.

Terpaksa saya berkomentar. Informasi dari sirekap jangan dijadikan sumber utama informasi hasil pemilu. Sirekap disediakan KPU agar publik bisa dengan cepat memperoleh informasi hasil pemilu. Dalam prosesnya pasti ada kesalahan tidak disengaja atau disengaja oleh oknum. Namun, tetap ada tahapan penghitungan suara berjenjang di tingkat KPPS, PPK, KPU kabupaten, KPU provinsi, dan terakhir KPU RI. Pleno penghitungan itulah yang resmi. Jika ada kekeliruan data bisa langsung diselesaikan dari tingkat pleno terendah sebab dalam pleno itu dihadirkan para penyelenggara pemilu (KPU Bawaslu), perwakilan calon, forkopimda, dll. Setiap pihak yang hadir punya data hasil pemilu masing-masing yang diperoleh dari saksi dan bisa langsung dicocokkan dengan perhitungan KPU. Kalau ada selisih jumlah, selesaikan di pleno. Kalau perlu hitung ulang kertas suara. Tunggu saja proses perhitungan resmi. Hanya karena kesalahan sebagian kecil oknum, semua penyelenggara kena. Itu keterlaluan menurut saya. Penyelenggara pemilu adalah pejuang demokrasi. Data terakhir yang saya dapat kemarin sudah ada 27 petugas KPPS "gugur" dalam tugas. Yang sedang dirawat juga banyak. KPPS adalah pejuang garda terdepan penyelenggaraan pemilu. Mereka adalah pahlawan. Terima kasih para pejuang. Jasamu begitu besar bagi demokrasi Indonesia.

Juve Zhang

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: