Profil Thomas Lembong, Nama yang Disebut Gibran pada Debat Cawapres 21 Januari

Profil Thomas Lembong, Nama yang Disebut Gibran pada Debat Cawapres 21 Januari

Thomas Lembong saat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Sydney, Australia pada tahun 2017--Setkab.go.id

FIN.CO.IDThomas Trikasih Lembong, nama yang beberapa kali disebut oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka pada debat cawapres kedua di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu 21 Januari 2024. Lalu siapa Thomas Trikasih Lembong?

Berdasarkan data yang dihimpun FIN.CO.ID

Thomas Trikasih Lembong merupakan anak dari pasangan Yohanes Lembong atau Ong Joe Gie, seorang dokter ahli jantung dan telinga hidung tenggorok (THT) dan Yetty Lembong, seorang ibu rumah tangga asal Tuban. Yohannes Lembong merupakan dokter lulusan dari Universitas Indonesia asal Manado.

BACA JUGA:

Thomas Trikasih Lembong atau lebih dikenal Tom Lembong pria kelahiran 4 Maret 1971. Tom mengenyam pendidikan dasarnya di Jerman hingga berusia 10 tahun.

Kemudian kembali Indonesia, Tom meneruskan SD serta SMP di Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Beranjak ke Sekolah Menengah Atas (SMA), Tom pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

Kemudian, Tom menempuh kuliah dengan jurusan arsitektur dan perancangan kota di Universitas Harvard dan lulus pada tahun 1994.

Usai mengenyam pendidikan, Tom mengawali kariernya dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapura) pada tahun 1995. Kemudian, Tom bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia mulai 1999 hingga 2000.

Bahkan, Tom juga pernah mendudukan menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019. Sebelumnya, Tom menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia pada 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.

Tidak hanya itu, suami Franciska Wihardja ini juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari 2000-2002. Kala itu, BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia yang bertugas untuk merekapitalisasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia setelah sempat mengalami Krisis Keuangan Asia pada 1998. Setelah itu, dia kemudian memilih untuk bekerja di Farindo Investments dari 2002-2005.

Kemudian, tahun 2006, Tom menjadi salah satu pendiri dan direktur utama sebuah perusahaan ekuitas swasta di Singapura yakni Quvat Management. Selain itu, Tom juga menjadi presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.

BACA JUGA:

Dia kembali ke pemerintahan pada tahun 2013 sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat itu. Bahkan, peran Tom itu berlanjut hingga Jokowi menjadi Presiden Indonesia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: