Kritik Penutupan TPA Jatiwaringin, Mahasiswa: Kado Buruk di 100 Hari Kerja Bupati Tangerang

fin.co.id - 21/05/2025, 19:35 WIB

Kritik Penutupan TPA Jatiwaringin, Mahasiswa: Kado Buruk di 100 Hari Kerja Bupati Tangerang

Pelantikan Pengurus GMNI Kabupaten Tangerang di TPA Jatiwaringin. (Dok)

fin.co.id -  Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendapat kritik tajam dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang.

Ketua Cabang GMNI Kabupaten Tangerang, Endang Kurnia, menilai penutupan TPA Jatiwaringin yang dikelola secara open dumping tersebut menjadi tamparan keras dan bentuk kegagalan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam pengelolaan sampah.

Menurutnya, penutupan ini bukan hanya tindakan administratif, melainkan cerminan krisis tata kelola lingkungan di tingkat daerah.

“Ini adalah bukti  bahwa Pemkab telah gagal dalam  pengelolaan sampah yang sesuai standar lingkungan hidup. TPA dibiarkan overload, tanpa sistem pengolahan yang memadai, hingga akhirnya di tutup dan memang menimbulkan dampak serius bagi lingkungan dan masyarakat," tuturnya, Rabu 21 Mei 2025.

Pihak GMNI juga menilai, para pemangku kebijakan di Pemkab Tangerang dari dulu terkesan hanya "memadamkan api" tanpa pernah membangun sistem pengelolaan sampah yang holistik.

Kata Endang, tanpa langkah konkret dan terintegrasi, hari ini sampah bukan hanya jadi persoalan lingkungan, tapi juga sumber krisis sosial dan kesehatan Masyarakat.

"Dalam momentum 100 hari kerja bupati ini adalah kado buruk untuk pemerintahan hari ini dan harus segera diselesaikan," ucapnya.

Ia menambahkan, sudah terlalu lama masyarakat Kabupaten Tangerang menjadi korban dari ketidakbecusan sistem pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah Kabupaten Tangerang.

"Dalam hal pengelolaan sampah ini kebijakannya setengah hati, dan birokrasi yang tidak mampu memberikan solusi nyata," tandasnya.

Rikhi Ferdian Herisetiana
Penulis