FIN.CO.ID - Hasil survei terbaru Jakarta Research Center (JRC) menyebut elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menembus 50,3 persen.
Berdasarkan hasil survei JRC, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bisa berlangsung 1 putaran.
Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC) Alfian P. mengatakan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran naik hingga 50,3 persen berkat pergeseran pemilih dari kalangan nasionalis.
"Sebagian besar pemilih dari segmen nasionalis cenderung memilih pasangan Prabowo-Gibran, terbukti dari tingginya elektabilitas yang mencapai 50,3 persen, jauh di atas Ganjar-Mahfud," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 9 januari 2024.
Menurut survei yang dilakukan JRC, pasangan calon lain dari kalangan nasionalis, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hanya mendapat 18,4 persen responden.
Pasangan Ganjar-Mahfud hanya bisa mendapatkan ceruk pemilih dari partai pengusungnya, yakni PDI Perjuangan, yang notabene merupakan partai nasionalis utama.
BACA JUGA:
- Partai Gerindra Kembali Salip PDIP di Survei Indikator Politik
- Survei Indikator Politik: Prabowo-Gibran Capai 46,9 Persen Berpeluang Menang 1 Putaran
Menurut Alfian, pemilih nasionalis yang moderat lebih banyak melabuhkan pilihannya kepada Prabowo-Gibran yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Beberapa anggota KIM, seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, dan PSI, mewakili segmen pemilih nasionalis dan Islam perkotaan.
Sementara itu, Islam modernis yang didukung kalangan tradisional dan nasionalis lainnya mengarahkan dukungan kepada pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Alfian mengatakan para pemilih nasionalis moderat tersebut melihat potensi kemenangan Prabowo-Gibran untuk mencegah terjadinya polarisasi, seperti yang pernah terjadi dalam beberapa kali pemilu sebelumnya.
"Trauma yang cukup mendalam terhadap politik identitas, terutama pada momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, membuat segmen pemilih nasionalis berbondong-bondong mendukung Prabowo-Gibran yang peluangnya lebih besar untuk menang pada Pilpres 2024," katanya.
Dukungan yang diberikan Presiden Jokowi, dengan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo, mampu meyakinkan mereka soal pilihan tersebut. Hasilnya, dukungan terhadap Prabowo-Gibran menguat hingga berpeluang kuat memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.
"Perpecahan yang terjadi antara Jokowi dan Megawati membuat dukungan terhadap Ganjar-Mahfud melemah. Sehingga, elektabilitas Ganjar yang sebelumnya cukup tinggi merosot drastis ketika sudah berpasangan dan didaftarkan ke KPU," jelasnya.
BACA JUGA:
- Survei LSI: Prabowo-Gibran Ungguli AMIN dan Ganjar-Mahfud di Jawa Timur, Ini Persentasenya
- Survei LSN: Prabowo-Gibran Unggul, Anies-Muhaimin Posisi ke 2, Ganjar-Mahfud Anjlok
Dukungan utama terhadap pasangan Ganjar-Mahfud terkonsentrasi pada pemilih PDI Perjuangan, di mana terlihat dari irisan antara elektabilitas pasangan calon itu dengan partai pengusungnya. Partai-partai lain anggota koalisi hanya menyumbang sedikit dukungan bagi Ganjar-Mahfud.