Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Ribuan Warga Terdampak Hujan Abu, Bandara Frans SedaTerpaksa Ditutup

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Ribuan Warga Terdampak Hujan Abu, Bandara Frans SedaTerpaksa Ditutup

Warga terdampak hujan abu erupsi gunung lewotobi --ANTARA

FIN.CO.ID - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (BTT) erupsi pada Senin, 1 Januari 2024. 

Akibatnya 1.172 warga dari empat desa di Kecamatan  Wulanggitang, Kupang, NTT harus dievakuasi.

"Jumlah itu termasuk ibu hamil, lanjut usia, dan bayi balita, dari empat desa yang dievakuasi," kata Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng, Selasa, 2 Januari 2024.

Dijelaskannya warga dari empat desa yang berjarak dua hingga tiga kilometer dari gunung tersebut terdampak abu vulkanik dan harus dievakuasi. 

Empat desa itu yakni Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, dan Waiula.

Warga pun mengungsi pada beberapa posko yang disiapkan pemerintah daerah (pemda) seperti di Kantor Camat, SDK Kemiri, SMPN 1 Wulanggitang, CU Remaja Hokeng, polsek, dan koramil. Sebagian lain mengungsi di rumah warga desa tetangga yang tidak atau kurang terdampak.

Ia menambahkan situasi di wilayah itu masih dihujani abu vulkanik sejak Senin (1/1) kemarin. 

BACA JUGA:

Pihak kecamatan masih terus melakukan pendataan baik terhadap warga terdampak maupun posko atau rumah-rumah yang ditempati warga.

Atas kejadian ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur telah menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak erupsi.

Bantuan yang disalurkan antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, air, terpal, masker, selimut, dan tenda baik dari BPBD Flores Timur maupun Dinas Sosial Flores Timur.

Bantuan telah disalurkan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur Doris Rihi bersama para pemangku kepentingan kebencanaan lain saat meninjau titik pengungsian warga di Boru, Kecamatan Wulanggitang, dan titik-titik perkumpulan warga yang mengungsi pada Senin.

Bandara Frans Seda Maumere Ditutup

Sementara itu, Kepala Kantor UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara)​​​​ Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, mengatakan Banadar Frans Seda ditutup sementara.

"Hari ini hasil pengamatan di runway negatif, tapi hasil pengamatan BMKG di ruang udara yang menjadi lintasan pesawat itu masih menunjukkan terdampak. Artinya masih ada abu vulkanik di atas. Oleh karena itu hari ini pun masih kami lakukan penutupan sementara," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: