Suhu Panas Terasa di Yogyakarta saat Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Begini Penjelasan BMKG

Suhu Panas Terasa di Yogyakarta saat Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Begini Penjelasan BMKG

Pengendara melintas di kawasan Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Senin (21/12/2020). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa)--

Suhu Panas Terasa di Yogyakarta saat Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran, Begini Penjelasan BMKG

Panasnya suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bukan karena aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

Diketahui, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran.  

BMKG Yogyakarta menyebut, suhu udara panas yang terasa di Yogyakarta tidak dipengaruhi aktivitas Gunung Merapi.

BACA JUGA:Pencarian Damsir Bagindo Kakek 80 Tahun yang Hilang Lereng Gunung Merapi Terus Dilakukan

"Tidak berhubungan dengan aktivitas Merapi," kata Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta M. Nur Hadi dalam keterangannya di Yoyakarta, Sabtu, 11 Maret 2023.
 
Ia menuturkan, suhu maksimum harian di Yogyakarta tercatat mencapai hingga 33 derajat Celcius.

Suhu udara panas tersebut, disebabkan oleh cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin yang kurang signifikan.

"Sehingga radiasi sinar matahari banyak diterima permukaan bumi," ujar dia.  

BACA JUGA:Status Waspada, 162 Erupsi Gunung Merapi Dalam Sepekan

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Hingga saat ini BPPTKG belum memberikan laporan resmi terkait jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi tersebut.

Sebagian wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dilaporkan terdampak hujan abu dari awan panas guguran Gunung Merapi tersebut.

Petugas Pemantau Gunung Merapi Pos Babadan Yulianto mengatakan, sejumlah desa yang telah melaporkan terjadi hujan abu.

BACA JUGA: Gunung Merapi Mengalami 94 Kali Gempa Guguran, Terdengar Satu Kali Suara Guguran

Di wilayah Kabupaten Magelang antara lain Paten, Keningar, Mangunsuko, Dukun, dan Sengi.

Di wilayah Boyolali antara lain wilayah Tlogolele, Klakah, Jrakah, Wonolelo, dan Krogowanan.

Sebelumnya, hujan abu akibat awan panas guguran Gunung Merapi meluas hingga wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi menyampaikan, hujan abu tipis dari Gunung Merapi telah mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Temanggung.

BACA JUGA:Gunung Semeru Kembali Erupsi, Waspadai Luncuran Awan Panas

Seperti diketahui telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.

Toifur menyebutkan sejumlah wilayah yang terdampak hujan abu Gunung Merapi, antara lain Kecamatan Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Temanggung, Bulu, dan Parakan.

"Meskipun hujan abu relatif tipis, kami membagikan masker kepada masyarakat, terutama para pengendara untuk melindungi pernapasan, antara lain dilakukan di Pertigaan Kranggan dan Perempatan Kowangan," katanya.

Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

BACA JUGA:Erupsi Gunung Anak Krakatau Lontarkan Abu Setinggi 100 Meter, Masyarakat Dilarang Mendekat

Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

BBPTKG juga menyebut apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Saat ini status Gunung Merapi masih dalam level III atau 'siaga' sejak November 2020.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: