News

Google Doodle Tampilkan Kapal Pinisi di Halaman Utama, Begini Asal Usulnya

FIN.CO.ID- Mesin pencarian raksasa Google hari ini menampilkan kapan Pinisi di halam utamanya, Kamis 7 Desember 2023.

Jika Anda membuka halaman utama Google, akan muncul gambar ilustrasi kapal Pinisi. 

"Doodle merayakan Pinisi, sebuah kapal layar yang berasal dari Sulawesi Selatan. Kata Pinisi secara tradisional mengacu pada jenis tali-temali gaff-ketch di perahu layar Indonesia. aat ini, kata tersebut biasanya digunakan untuk menggambarkan sebagian besar kapal kayu Sulawesi," tulis Google dalam laman resmi doodle kapal Pinisi.

Dilansir dari berbagai sumber, kapal pinisi pertama kali dibuat oleh putra mahkota Kerajaan Luwu yang bernama Sawerigading pada abad ke-14. 

BACA JUGA:


Kapal Pinisi bermesin--Wikipedia

Sawerigading adalah seorang pemuda yang tampan dan cerdas, dan ia memiliki keinginan untuk berlayar ke negeri-negeri lain. Untuk mewujudkan keinginannya itu, ia meminta bantuan seorang tukang kayu untuk membuatkan kapal yang kuat dan tangguh.

Tukang kayu tersebut kemudian membuat kapal yang terbuat dari kayu jati dan benang layar yang terbuat dari serat pohon lontar. Kapal tersebut diberi nama pinisi, yang berasal dari dua kata, yaitu "picuru" (artinya "contoh yang baik"), dan "binisi" (sejenis ikan kecil, lincah dan tangguh di permukaan air dan tidak terpengaruh oleh arus dan ombak).

Dengan kapal pinisi buatannya, Sawerigading kemudian berlayar ke berbagai negeri, termasuk India, Cina, dan Timur Tengah. Ia dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses, dan ia juga membawa pengaruh budaya Bugis ke negeri-negeri yang dikunjunginya.

Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa kapal pinisi sudah ada sejak sebelum abad ke-14. Pendapat ini didasarkan pada bukti-bukti arkeologi yang ditemukan di Sulawesi Selatan, seperti beberapa pecahan keramik China yang berasal dari abad ke-13.

Pada pertengahan abad ke-19, kapal pinisi mulai dikenal oleh masyarakat luar Sulawesi Selatan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya perdagangan antara Sulawesi Selatan dan Eropa. Kapal pinisi pun kemudian digunakan untuk mengangkut berbagai macam barang, seperti rempah-rempah, kayu, dan hasil bumi lainnya.

BACA JUGA:

Pada awal abad ke-20, kapal pinisi mulai digunakan sebagai kapal wisata. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya minat wisatawan untuk melihat keindahan lautan Sulawesi Selatan. Hingga saat ini, kapal pinisi masih menjadi salah satu ikon budaya Sulawesi Selatan yang terkenal di dunia.

Pada tahun 2010, UNESCO menetapkan kapal pinisi sebagai Warisan Budaya Dunia. Pengakuan ini diberikan karena kapal pinisi merupakan representasi dari budaya dan teknologi maritim Indonesia.

Kapal Pinisi Kebanggaan Maritim Indonesia

Kapal pinisi, suatu keajaiban maritim yang menghiasi perairan Indonesia, memiliki asal usul yang kaya dan merentangkan sepanjang sejarah perdagangan dan pelayaran di kepulauan Nusantara. Dengan desainnya yang unik, kapal ini bukan hanya sekadar alat transportasi, melainkan juga simbol budaya dan keahlian maritim yang luar biasa.

Asal usul kapal pinisi dapat ditelusuri hingga ke tanah Sulawesi, Indonesia. Suku Bugis dan Makassar, yang mendiami wilayah ini, adalah para perintis yang menciptakan kapal pinisi pada abad ke-14. Kapal ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perdagangan dan menjelajahi wilayah maritim yang luas.

Salah satu ciri khas kapal pinisi adalah desain lambungnya yang elegan dan dua tiang utama yang miring ke belakang. Desain ini tidak hanya memastikan kestabilan selama pelayaran, tetapi juga memungkinkan kapal melewati perairan dangkal dengan mudah. 

Keahlian dalam merancang kapal ini telah diwariskan secara turun-temurun, menciptakan suatu seni yang tak tertandingi dalam dunia maritim.

Kapal pinisi tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga kendaraan bagi perdagangan dan ekspansi maritim. Para pelaut Bugis dan Makassar menggunakan kapal ini untuk menjelajahi dan menghubungkan berbagai pulau di Nusantara. Keberhasilan kapal pinisi dalam mengatasi tantangan perairan dan mendukung kegiatan perdagangan membuatnya menjadi aset berharga bagi masyarakat maritim.

Kapal pinisi bukan hanya kapal, melainkan juga simbol kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat Indonesia. Penggunaan kapal ini tidak terbatas pada kepentingan ekonomi, tetapi juga merayakan tradisi dan keahlian pelayaran yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kapal pinisi sering kali menjadi pusat perhatian dalam berbagai acara, termasuk regatta dan festival maritim. (*) 

Admin
Penulis