Siswa SDN di Bekasi Diduga Jadi Korban Perundungan Hingga Kakinya di Amputasi, Ini Penjelasan Keluarga

Siswa SDN di Bekasi Diduga Jadi Korban Perundungan Hingga Kakinya di Amputasi, Ini Penjelasan Keluarga

Ilustrasi korban bullying-Geralt-Pixabay.com

BEKASI, FIN.CO.ID - Fatir Arya Adinata (12), Siswa SDN 09 Jatimulya Kabupaten Bekasi, diduga menjadi korban perundungan selama disekolah hingga kaki harus diamputasi.

Korban selama ini memang kerap mendapat perundungan dari teman sekolahnya, saat masih duduk di kelas 6 SDN 09 Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan oleh Ibu korban, Diana Novita, bahwa peristiwa sleding itu terjadi pada bulan Februari 2023 lalu dan anaknya juga kerap mendapat perundungan.

"Jam istirahat sekolah jam setengah 10 dia diajak keluar jajan, lalu di perjalanan terjadilah aksi seleding itu oleh salah satu temannya," ungkap Diana Novita saat dikonfirmasi, Selasa (30/10/2023).

BACA JUGA :

Meski telah terjatuh kibat kakinya di sleding, Fatir tetap terus mendapat ejekan dari teman-teman sekolahnya yang berjumlah 5 orang.

Dengan santai teman-temannya meninggalkan korban, lalu melanjutkan beli jajan karena sedang dalam jam istirahat pelajaran.

"Ketika jatuh Fatir mulai di bully, maksudnya 'Jangan Nangis' apa 'Gausah Ngadu Sama Mama' 'Gausah Ngadu Sama Guru' gitu, lalu ditinggalkanlah Fatir sendiri mereka lanjut jajan," tuturnya.

Ibunya juga menceritakan, Fatir sempat berusaha mencari es batu karena mengalami memar usai disleding oleh temannya.

BACA JUGA :

Tiga hari usai kejadian, Fatir mengaku sakit di bagian kaki ketika berjalan diduga akibat luka dalam usai di sleding oleh temannya beberapa hari sebelumnya.

"Tadinya dia gak mau ngomong, dia bilang 'mamah janji dulu ya jangan marah mamah janji ya' seperti kaya orang ketakutan, saya takutin jatuh di tangga atau apalah, ternyata Fatir cerita saya kaget lah sampai seperti itu," ucapnya.

Diana Novita menjelaskan, dirinya sempat melakukan perawatan kaki anaknya dengan membawa ke klinik, serta akhirnya kini dirawat di RS Kanker Dharmais Jakarta.

"Awalnya bertobat ke klinik Terdekat BPJS dan pereda nyeri dulu, beberapa hari kemudian tidak kunjung sembuh. di Rontgen dan dirujuk ke proses MRI RS lengkap yah, dan MRI didiagnosa infeksi dalam," penjelasan Diana.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tuahta Aldo

Tentang Penulis

Sumber: