Hari Pramuka - Hari Pramuka Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Tapi tahukah kalian sejarah lahirnya Hari Pramuka yang diperingati setiap 14 Agustus ini?
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, disebutkan bahwa Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) diperkenalkan kali pertama kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961.
Saat itu di Jakarta sekitar 10.000 anggota Pramuka mengadakan apel besar yang diiringi pula dengan kegiatan pawai tentara di depan Presiden Soekarno.
Sebelum kegiatan pawai tentara, Presiden Soekarno melantik anggota Mapinas, Kwarnas, dan Kwarnari, di Istana negara.
Tak hanya itu, Presiden juga menyampaikan anugerah tanda penghargaan serta kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961).
Sejarah Hari Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya cabang milik Belanda dengan nama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912.
BACA JUGA:
- Hindari Gelombang Panas dan Topan Khanun Di Korsel, Lokasi Kontingen Pramuka Indonesia Dipindah
- Cara Memakai Dasi Pramuka yang Mudah, Lengkap dengan Videonya
Dirangkum dari laman Museum Sumpah Pemuda, pada 1916 organisasi tersebut berubah nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP).
Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Lahirnya JPO berdampak munculnya gerakan nasional lainnya dengan membuat organisasi sejenis.
Organiasai kepemudaan itu di antaranya Hizbul Wahton (HM), JJP (Jong Java Padvinderij), Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), dan Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS).
Namun, semakin banyak organisasi pramuka milik Indonesia, Belanda melarang organisasi kepramukaan di luar milik Belanda menggunakan istilah Padvinder.
Karena itulah, KH Agus Salim memperkenalkan istilah “Pandu” atau “Kepanduan” untuk organisasi Kepramukaan Indonesia.
BACA JUGA:
- Ridwan Kamil: Gerakan Pramuka Jadi Wadah Investasi Generasi Muda
- Raih Lencana Karya Bakti, Atalia: Hasil Kerja Bersama Seluruh Anggota Pramuka di Jabar
Pada 23 Mei 1928 muncul PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, PPS.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 28 Desember 1945, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional yaitu Pandu Rakyat Indonesia.
Pada 1960 pemerintah dan MPRS berupaya untuk membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia.
Lalu, pada 9 Maret 1961 Preseiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia untuk melebur organisasi kepanduan menjadi satu nama Pramuka.
Dalam kesempatan ini juga Presiden membentuk panitia pembentukan gerakan Pramuka yang tediri dari Sultan Hamengkubuwono IX, Prof Prijono, Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi.
Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Hari Tunas Gerakan Pramuka. Pada 30 Juli 1961 bertempat di Istora Senayan, seluruh tokoh–tokoh kepanduan indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan orgnaisasi gerakan Pramuka.
BACA JUGA:
- Jabar Kirim 558 Pramuka Terbaik ke Jambore Nasional
- Jokowi : Pramuka Bersedia Berkorban Untuk Saudara, Keluarga dan Tetangga
Hari bersejarah ini disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka
Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Preiden Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono IX dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.
Pada momen tersebut lahirlah Pramuka dengan ditandai penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada tokoh-tokoh Pramuka.
Peristiwa ini dikenal sebagai hari lahir Pramuka yang sampai saat ini masih diperingati setiap tanggal 14 Agutus. Pembentukan Gerakan Pramuka berlandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.