Bulan Madu

Bulan Madu

Rasakan Naik Kereta Cepat, Menko Marves Luhut: Nyaman, Jakarta Bandung Hanya 45 Menit-KCIC-

Memang orang Bandung di pusat kota bisa merasa kurang praktis: masih jauh dari Padalarang maupun Tegalluar. Juga sama-sama ruwet. Apalagi pagi atau sore hari. Akhir pekan. Hujan. Macetnya tidak perlu ditulis lagi.

Untuk tujuan tengah kota Bandung pilihan utama kelihatannya tetap lewat jalan tol. Apalagi segera ada tol Jakarta-Bandung yang baru. Yakni Jakarta-Cikampek II. Kini sedang dikerjakan.

Orang Jakarta bagian selatan bisa lewat tol baru itu. Dari tol Simatupang langsung ke arah timur. Tembus di jalan tol Cileunyi. Dengan demikian tidak perlu lewat tol Cawang-Bekasi-Cikampek yang padat itu –meskipun sudah ada tol layang MBZ di sampingnya.

Bagi orang Jaksel, ke Bandung lewat tol baru itu bisa hemat waktu sekitar 30 menit.

Ketika ke km 151 saya melihat stasiun Tegalluar itu belum selesai dibangun. Tapi sosok megahnya sudah kelihatan. Terlihat jelas dari jalan tol. Tidak sampai 200 meter dari km 151.

Berarti begitu turun di stasiun Tegalluar nanti bisa langsung masuk tol Cileunyi. Pun yang stasiun Halim. Bisa ke stasiun itu langsung dari jalan tol yang tidak jauh di timur Cawang. Koneksi stasiun dengan jalan tol sudah terpadu.

Dari km 151 itu saya ke Ibis Trans Studio. Exit di Buah Batu. Jaraknya tinggal 6 km lagi. Tapi, ini Jumat petang. Akhir pekan. Gerimis. Untuk jarak 6 km itu perlu waktu 1 jam. Dan itu tidak ada hubungannya dengan kereta cepat Yajiada-Wanlong. Kalau pun Anda ke Bandung lewat tol, lalu exit di Buah Batu, akan mengalami siksaan yang sama.

Dan itu tidak ada yang perlu disalahkan. Siapa pun wali kotanya, Buah Batu tetap saja seperti kepala batu. Simpang empatnya itu abadi sekali –ruwetnya. Mungkin ada makam keramat di situ dulu. Tidak ada satu wali kota pun yang berani bikin jalan layang di atasnya.

Perencanaannya ada. Sejak lebih 15 tahun lalu. Jalan layangnya tidak kepalang tanggung. Dari Cibeureum sampai Cibiru. Sepanjang 10 km. Melintasi lebih 10 buah simpang empat. Termasuk melintasi satu simpang lima. Hebat sekali. Kemacetan simpang empat Buah Batu terselesaikan.

Kalau terlaksana.

Kelihatannya Bandung perlu wali kota sekelas teflon. Agar bisa ''memaksa'' pemerintah pusat dan gubernur Jabar untuk merealisasikan perencanaan lama itu.

Apalagi dengan adanya stasiun baru Tegalluar itu kawasan Bandung timur akan lebih berkembang. Sudah ada stadion Bandung Lautan Api di seberangnya. Mapolda Jabar juga di situ. Masjid Al Jabbar juga di kawasan itu.

Lalu, seperti ditulis Ridwan Kamil, dari Tegalluar ini kereta cepat akan diteruskan lebih ke timur. Ke arah Kertajati. Lalu ke timur lagi: sampai Surabaya.

Kalau jalur kereta cepat itu sudah sampai Surabaya barulah terasa manfaat besarnya: Jakarta-Surabaya hanya 2 jam.

Ya-Wan pun, siapa tahu, bisa mengikuti jejak sukses jalur rute terpendek di Tiongkok: Beijing-Tianjin. Itulah jalur kereta cepat pertama di Tiongkok. Antar dua kota besar yang berdekatan. Sukses besar. Kini jadwalnya tiap lima menit.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Lia Ahok

10 jam

Seragam Baru

1 minggu

DK Jakarta

1 minggu

Catch Kill

1 minggu