Pro-Kontra Pemusnahan Kanguru di Australia, Populasi Berlebihan hingga Ancam Spesies Lain

Pro-Kontra Pemusnahan Kanguru di Australia, Populasi Berlebihan hingga Ancam Spesies Lain

Pemusnahan kanguru di Australia tengah menuai pro kontra dari para advokat dan aktivis. -pixabay-

Mereka mendukungnya sebagai kebutuhan ekologis dan lingkungan.

“Mereka hewan yang luar biasa. Mereka adalah ikon nasional, tetapi program konservasi pemerintah ini dilakukan untuk memastikan hasil yang lebih baik bagi kesejahteraan dan kesehatan mereka,” kata pejabat eksekutif Kangaroo Industry Association of Australia (KIAA) Dennis King.

BACA JUGA:Pendaftaran SBMPTN atau UTBK-SNBT 2023 Masih Dibuka hingga 14 April, Ini Jadwal Lengkapnya

BACA JUGA:Link Pendaftaran TNI AD 2023: Calon Taruna/Taruni Akmil Bisa Daftar Hingga 2 Juni 2023, Ini Persyaratannya

Rebecca Vassarotti, menteri lingkungan untuk Wilayah Ibu Kota Australia, menegaskan kembali bahwa jumlah kanguru harus dikendalikan untuk melindungi spesies terancam punah lainnya, menurut laporan tersebut.

“Kita memiliki ngengat tanpa mulut, kita memiliki naga tanpa telinga, dan kita memiliki kadal tanpa kaki, dan mereka sangat penting bagi ekosistem. Jadi kita harus melakukan pengelolaan sistem tersebut dan terutama memastikan bahwa kita mempertahankan populasi kanguru yang berkelanjutan,” tutur dia.

Di lain pihak, para aktivis berpendapat bahwa kanguru Australia dibunuh untuk diambil daging dan kulitnya.

Mark Pearson, mantan anggota Parlemen New South Wales yang mewakili Partai Keadilan Hewan, mengatakan populasi kanguru dapat diatur dengan membiarkannya pada keadaan alaminya.

Dia menyebut kebijakan pemusnahan pemerintah sangat buruk dan kejam, menurut laporan itu. 

BACA JUGA:Uji Coba Kedua WSBK di Spanyol: Alvaro Bautista dan Iker Lecuona Mampu Tampil Maksimal

BACA JUGA:Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Shin Tae-Yong Sebut Timnas U-20 Akan Dibubarkan

Penentang praktik pembunuhan kanguru tersebut telah melobi untuk larangan impor produk kanguru di AS, Uni Eropa, dan negara-negara Asia.

Aktivis mengklaim bahwa keputusan baru-baru ini oleh dua produsen pakaian dan alas kaki terkenal dunia untuk berhenti menggunakan kulit kanguru adalah karena upaya lobi mereka.

Pemerintah Australia, sementara itu, melanjutkan pembicaraan dengan beberapa negara Asia untuk meningkatkan ekspor kanguru.

Produk kanguru juga merupakan bagian dari negosiasi untuk kesepakatan perdagangan bebas Australia-EU, kata laporan CNN.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: