Peringati Hari TBC Sedunia Apa Kata Guru Besar Esa Unggul

Peringati Hari TBC Sedunia Apa Kata Guru Besar Esa Unggul

Prof. Dr. Maksum Radji, M. Biomed--

Prof. Maksum mengatakan bahwa saat ini Indonesia termasuk salah satu negara dengan beban tinggi TBC. Indonesia sebagai salah satu negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia, nomor dua setelah India, tentu Indonesia harus bekerja secara sistematis dan strategis dalam upaya mengeliminasi kasus TBC di Indonesia.

“Saat ini Indonesia sudah memiliki aturan tentang Penanggulangan TBC, yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021. Salah satu aspek penting dalam Perpres 67/2021 ini adalah upaya peningkatan peran serta seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas dalam penanggulangan TBC. Upaya mensukseskan Hari Tuberkulosis Sedunia pada 24 Maret 2023, merupakan momen yang tepat untuk mengajak keterlibatan seluruh multi-sektor. Indonesia telah memilih slogan yang tepat untuk mencegah dan mengeliminasi TBC, yaitu “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!”. 

Tema yang diformulasikan bersama dengan beberapa negara yang memiliki beban tinggi TBC ini diyakini mampu untuk mempercepat  upaya mengakhiri TBC pada tahun 2030 mendatang”, ujarnya.

Prof. Maksum juga menambahkan bahwa selain slogan di atas Indonesia juga memiliki gerakan atau kampanye dengan tema: Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh TBC di Indonesia, yang dikenal dengan TOSS TBC. Kampanye ini menjadi salah satu pendekatan utama untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC, serta menghentikan penularan TBC di masyarakat. 

TOSS TBC menargetkan 90 persen penurunan insiden TBC dan 95 persen penurunan kematian akibat TBC pada tahun 2030. Langkah-langkah yang dilakukan TOSS TBC antara lain meliputi, mencari dan menemukan penderita tuberkulosis di masyarakat, mengobati TBC dengan tepat, hingga memantau pengobatan TBC sampai sembuh. 

“Prinsip dan strategi program elinimasi TBC di Indonesia antara lain meliputi, penguatan program TBC berbasis kabupaten/kota, meningkatkan akses layanan TBC yang bermutu, penguatan kemitraan penanggulangan TBC melalui forum koordinasi multi sektoral. Kita yakin bisa mengatasi penyakit TBC di Indonesia jika kita dapat meningkatkan keterlibatan dan berpartisipasi aktif seluruh masyarakat dan semua pihak dalam mendukung penanggulangan TBC baik dalam aspek pencegahan, penemuan kasus, serta dukungan dalam upaya pengobatan sampai sembuh, guna mengeliminasi TBC di Indonesia. Selain itu masyarakat perlu terus meningkatkan upaya perilaku hidup bersih dan sehat”, tutup Prof. Maksum mengakhiri perbincangan ini.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: