Peringati Hari TBC Sedunia Apa Kata Guru Besar Esa Unggul

Peringati Hari TBC Sedunia Apa Kata Guru Besar Esa Unggul

Prof. Dr. Maksum Radji, M. Biomed--

JAKARTA - Hari Tuberkulosis Sedunia atau World Tuberculosis Day diperingati setiap tahunnya pada tanggal 24 Maret. Tema world tuberculosis day tahun 2023 ini adalah “Yes! We can End TB”. 

Tujuan diselenggarakannya Hari TBC sedunia ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat guna mengakhiri penyakit tuberkulosis yang hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. 

Penyakit ini bahkan merupakan penyakit menular penyebab kematian tertinggi kedua di dunia setelah COVID-19.

BACA JUGA:Skrining 13 Kecamatan, 51 Warga Benda Kota Tangerang Mengidap TBC

Mengapa tuberkulosis (TBC) perlu dieliminasi, dan apa makna dari peringatan hari tuberkulosis sedunia, berikut ini hasil perbincangan dengan Prof. Maksum Radji, Gurubesar Prodi Farmasi FIKES Esa Unggul. 

Mengawali perbincangan ini, Prof. Maksum menjelaskan bahwa menurut data yang dilansir dari laman WHO (Global TB Report, 2022), tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga saat ini. 

Secara global diperkirakan lebih 10,7 juta kasus pada tahun 2021 di seluruh dunia. Indonesia sendiri berada pada posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India dan disusul oleh China pada posisi ketiga. 

“Kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC. Angka ini naik 17% dari tahun 2020 yang tercatat sebanyak 824.000 kasus. Sedangkan angka kejadian atau insidensi kasus TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang di antaranya penderita TBC. Situasi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kepentingan agar tidak menjadi hambatan besar dalam upaya merealisasikan target eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030”, jelasnya.

BACA JUGA:Menaker Ida Ajak Stakeholders Ketenagakerjaan Tanggulangi TBC di Tempat Kerja

Prof. Maksum menambahkan bahwa sistem pelacakan dan identifikasi kasus TBC di Indonesia juga masih perlu terus ditingkatkan, mengingat bahwa penderita TBC yang belum terlacak dan tidak mendapatkan terapi yang tepat dapat menjadi sumber penularan TBC dan merupakan tantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Indonesia.

Sejarah hari Tuberkolusis Sedunia

Prof. Maksum menjelaskan bahwa penyakit tuberkulosis mulai diidentifikasi pada abat ke 19 yaitu tanggal 24 Maret 1882, bertepatan dengan ditemukannya bakteri Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC oleh Dr. Robert Koch. 

Pada tahun 1921, vaksin BCG untuk mencegah penularan bakteri tuberkulosis ini mulai diperkenalkan dan digunakan, setelah vaksin BCG ini dikembangkan dalam kurun waktu lebih dari 13 tahun. 

BACA JUGA:Menkes Budi Sadikin Targetkan Penurunan TBC

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: