SMF Siap Jadi Akselerator Pengembangan Ekosistem Pembiayaan Perumahan

SMF Siap Jadi Akselerator Pengembangan Ekosistem Pembiayaan Perumahan

Jajaran Direksi SMF (kiri ke kanan), Direktur SMF Heliantopo, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Direktur SMF Bonai Subiakto-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-FIN

Terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009 sampai saat ini, SMF telah berhasil memfasilitasi 15 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 13,28 triliun. 

Saat instrumen investasi lain tertekan di tengah wabah pandemi, Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) yang diterbitkan oleh SMF justru berhasil mempertahankan rating idAAA. Kondisi tersebut mencerminkan struktur EBA-SP yang diterbitkan SMF solid.


Ilustrasi - Program Sejuta Rumah Kementerian PUPR--

Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,508 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 83,81 persen wilayah barat, 15,56 persen wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,63 persen wilayah timur.

Terkait optimalisasi peran dan fungsinya dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF juga menjaring sinergi dengan berbagai pihak. 

BACA JUGA:Kolaborasi Pentahelix SMF Dengan Cipta Karya, Atasi Permasalahan Kota Kumuh di Indonesia

Sepanjang tahun 2022, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka implementasi perluasan mandat dari Pemerintah sebesar Rp2,4 triliun yang terdiri dari Kredit Konstruksi, Kredit Mikro Perumahan, KPRumah Usaha, KPR Inden, serta Kredit Multi Guna Perumahan.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, SMF juga berperan aktif dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen. 

Dalam pelaksanaanya SMF bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui Bank Penyalur.

Sejak Agustus tahun 2018 hingga 31 Desember 2022, SMF telah berhasil menyalurkan dana KPR FLPP sebesar Rp15,035 triliun. 

BACA JUGA:SMF Salurkan Kredit Konstruksi Rp223 Miliar ke Pengembang, Tujuannya Untuk Ini

Dalam menjalankan program tersebut SMF menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

PMN yang diterima tersebut kemudian dikombinasikan dengan penerbitan surat utang sehingga memiliki daya ungkit (leverage) untuk disalurkan kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

Ananta menuturkan bahwa pemenuhan kebutuhan KPR FLPP bagi masyarakat pada tahun 2022 meningkat dibanding tahun 2021, yaitu 200.000 unit rumah, atau peningkatan sebesar 27 persen yaitu 157.500 unit. 

Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu tren positif industri perumahan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: