Profesionalisme PSSI Jadi Kunci Pendorong Prestasi Sepak Bola Indonesia

Profesionalisme PSSI Jadi Kunci Pendorong Prestasi Sepak Bola Indonesia

Muhammad Ferarri (tengah) menggantikan Pratama Arhan (kiri) saat Timnas Indonesia melawan Curacao dalam International FIFA Matchday di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 27 September 2022.-Twitter/@PSSI-

“Sebagai praktisi sepak bola kami berharap kompetisi sepak bola Indonesia harus tetap berjalan sehingga hasilnya juga untuk kepentingan timnas. Lihat saja pelatih Timnas (Shin Tae-Yong) juga berharap kompetisi berjalan,” sambungnya.

Dikatakan lelaki yang saat ini melatih di Liga tiga itu, reformasi PSSI akan dimulai saat Kongres Luar Biasa (KLB) nanti. Artinya, kesempatan untuk membenahi PSSI sangat besar. 

Selain itu, profesionalisme pengelolaan sepak bola Indonesia hanya bisa diwujudkan dengan menempatkan orang-orang tepat, yang kompeten mengurusi PSSI, dengan kata lain, kepentingan utama mengurus PSSI adalah untuk memajukan sepak bola Indonesia.

“Kita berharap demikian dengan reformasi PSSI mampu membawa perubahan, karena reformasi ke reformasi belum ada perkembangan yang signifikan,” ucapnya.

Diakui Lestaluhu, jelang KLB beberapa nama kandidat Ketum PSSI mulai bermunculan ke publik.

Kemunculan para kandidat Ketum PSSI ini menandakan banyak putra bangsa yang ingin memajukan sepak bola Indonesia ke depan, tetapi pemilik hak suara (klub) harus teliti memilih Ketum PSSI baru agar keinginan mereformasi PSSI terealisasi.

“Sosok yang tepat pimpin PSSI itu adalah orang yang loyal dan mau berkorban untuk kepentingan Timnas dan sepak bola Indonesia. Siapapun orangnya yang mau berkorban untuk sepak bola Indonesia, bahkan Timnas itu yang paling tepat memimpin PSSI,” jelasnya.

“Siapapun orangnya, sekalipun Erick Thohir. Kalau dia mau loyal dan berkorban untuk sepak bola Indonesia, maka dia bisa menunjukkan kekuatan dia untuk melobi ke Pemerintah agar melanjutkan kompetisi yang tertunda,” tambahnya.

Terkait dengan munculnya nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai kandidat Ketum PSSI, Lestaluhu mengaku respek dengan pengalaman yang dimiliki Erick Thohir dalam dunia sepak bola. 

“Saya respek terhadap Erick Thohir karena beliau punya segudang pengalaman, punya track record dalam hal pengembangan sepak bola, termasuk di dalamnya beliau pernah menjadi Presiden Inter Milan. Saham beliau mayoritas di Inter Milan,” ungkapnya.

Buat Lestaluhu, langkah perbaikan PSSI sangat baik dan harus didukung tetapi perbaikan harus realistis. Artinya, perbaikan dilakukan pada program-program yang tidak berjalan, bukan merubah keseluruh program.

Ke depan, Lestaluhu berharap PSSI mampu memperkuat kompetensi klub-klub lokal. Hal ini belajar pada apa yang dilakukan oleh federasi sepak bola Arab Saudi.

Saat ini, klub-klub liga Arab Saudi menjadi salah satu raksasa di dalam kompetisi Asia. Bahkan Al Hilal menjadi klub paling sukses di Asia saat ini.

“Kalau pun untuk perbaikan kita sangat mendukung, namun harus realistis kecuali program dari manajemen PSSI ke bawah tidak berjalan, tapi sampai sekarang masih berjalan,” ungkapnya.

Lestaluhu juga menyayangkan sikap Pemerintah dan PSSI membekukan sepak bola Indonesia akibat tragedi Kanjuruhan Malang. Padahal, lanjut Lestaluhu, tragedi tersebut bisa diproses secara hukum tanpa menghentikan sepak bola, karena banyak pihak yang hidupnya tergantung pada kompetisi sepak bola, baik pemain, klub hingga usaha masyarakat kecil. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: