Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah, Seiring Kenaikan Suku Bunga ECB

Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah, Seiring Kenaikan Suku Bunga ECB

Uang rupiah (Pixabay)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kurs rupiah hari ini diprediksi melemah terhadap dolar AS karena Bank Sentral Eropa (ECB) diprediksi menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin pada Kamis 27 Oktober 2022 besok. 

Mengutip data Bloomberg, hari ini pukul 09.21 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.598 per dolar AS, masih menguat 24 poin atau 0,15 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Selasa sore 25 Oktober 2022 di level Rp15.622 per dolar AS.

BACA JUGA:Menko Airlangga dan MD World Bank Mari Pangestu Bahas Sustainable Development Goals di Washington

BACA JUGA:Ini Target Baru Penurunan Emisi Karbon Indonesia

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Reny Eka Putri mengatakan rupiah masih akan melemah pada perdagangan hari ini menjelang langkah lanjutan dari normalisasi kebijakan moneter sejumlah bank sentral di ranah global. 

"Seperti ECB yang akan melakukan kenaikan suku bunganya secara agresif dengan prediksi sebesar 75 basis poin," kata Reny dalam keterangannya, Rabu pagi.

Reny menjelaskan indeks dolar AS masih cukup tinggi mencerminkan penguatan dolar AS yang masih berlanjut terhadap major currencies, termasuk rupiah. Perlu digaris bawahi bahwa pelemahan rupiah lebih karena faktor eksternal di tengah fundamental domestik yang masih baik.

"Tekanan eksternal yang masih tinggi masih akan membuat rupiah tertekan di teritori negatif dan diperdagangkan di kisaran Rp15.556 - Rp15.638 per dolar AS hari ini," ujar Reny.

BACA JUGA:Sudah Mencapai Rp15.500, Rupiah Diprediksi Bakal Melemah Lagi Hari Ini

BACA JUGA:Bidik Perolehan Dana Rp 5 Triliun, BSI Bakal Rights Issue Akhir Tahun

Pada hari Kamis 27 Oktober 2022 besok, Bank Sentral Eropa akan mengumumkan keputusannya terkait kebijakan moneter. Para pelaku pasar telah memprakirakan kenaikan suku bunga sebesar 75 bps, dengan suku bunga fasilitas deposito ECB diperkirakan sebesar 1,5 persen dan suku bunga pada operasi refinancing utama diperkirakan sebesar 2 persen.

Namun, para pelaku pasar akan mencari petunjuk terkait arah tindakan kebijakan moneter di masa depan. Saat ini ECB masih dua langkah di belakang The Fed AS. Pada kondisi ekonomi yang sama, memegang dolar jauh lebih baik daripada memegang euro untuk saat ini.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: