Bidik Perolehan Dana Rp 5 Triliun, BSI Bakal Rights Issue Akhir Tahun
Ilustrasi - Bank Syariah Indonesia (Dok. BSI)--
JAKARTA, FIN.Co.ID -- Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali menegaskan rencana penerbitan saham baru (right issue).
Aksi korporasi itu rencananya dilakukan pada akhir tahun ini, dengan target perolehan dana sekitar Rp 5 triliun.
BACA JUGA:Buka-bukaan Angkasa Pura I, Ada Investor Tertarik Berinvestasi di Kawasan Segitiga Kupang-Biak-Ambon
BACA JUGA:Prestasi! BSI Kuasai 50 Persen Pangsa Pasar Keuangan Syariah Indonesia
Hal itu disampaikan Direktur Finance dan Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho, dalam panel diskusi SOE International Conference, Selasa 18 Oktober 2022.
Menurut Ade, proses administrasi saat ini tengah dijalankan ke OJK. Sejumlah syarat diakui telah rampung dan didapatkan, termasuk persetujuan pemegang saham beberapa bulan lalu.
"Kita rencanakan Right Issue akhir tahun ini dengan membidik dana Rp 5 triliun yang kita percaya bisa me-manage Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 20-21 persen dan bisa mendukung pertumbuhan di tahun-tahun berjalan," kata dia.
Menurutnya, melalui aksi korporasi ini tak akan mengubah banyak porsi pemegang saham. Tapi, secara jelas akan memberikan dampak terhadap porsi kepemilikan nantinya.
BACA JUGA:Puja-puji Wamen BUMN Untuk BRI Sebagai Terdepan Jalankan Inklusi Keuangan
BACA JUGA:Buka-bukaan Angkasa Pura I, Ada Investor Tertarik Berinvestasi di Kawasan Segitiga Kupang-Biak-Ambon
Diketahui, Bank Mandiri memegang porsi saham mayoritas di BSI dengan 50,83 persen. Saham BSI saat ini juga dimiliki oleh BNI sebesar 24,85 persen, BRI sebesar 17,25 persen, serta pemegang saham lainnya dan publik sebesar 7,07 persen.
Pemerintah, terhitung sejak Mei 2022, telah menempatkan satu lembar saham merah putih di BSI.
"Sekarang mungkin floating shares dibawah requirement, regulasi minta 7,5 persen, sementara saham publik masih 7 persen. Ada kemungkinan Bank (BSI) bisa meningkatkan floating kepemilikan bank," ujarnya.
Sebetulnya disamping aksi korporasi right issue, BSI juga disebut-sebut akan ditransformasikan menjadi bank syariah BUMN. Namun prosesnya masih membutuhkan waktu yang panjang.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
.jpeg)
Sumber:
