Sudah Mencapai Rp15.500, Rupiah Diprediksi Bakal Melemah Lagi Hari Ini

Sudah Mencapai Rp15.500, Rupiah Diprediksi Bakal Melemah Lagi Hari Ini

Ilustrasi Rupiah (Gambar oleh iqbal nuril anwar- Pixabay)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kurs rupiah hari ini diprediksi akan kembali melemah. Hal itu terjadi lantaran adanya tekanan normalisasi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Fed. 

Bank Indonesia (BI) sendiri diprediksi akan kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan BI7DRRR, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Oktober. 

BACA JUGA:Bidik Perolehan Dana Rp 5 Triliun, BSI Bakal Rights Issue Akhir Tahun

BACA JUGA:Prestasi! BSI Kuasai 50 Persen Pangsa Pasar Keuangan Syariah Indonesia

Mengutip data Bloomberg, Kamis 20 oktober 2022 pukul 09.35 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.580 per dolar AS, melemah 82 poin atau 0,53 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore kemarin 19 Oktober 2022 di level Rp15.498 per dolar AS.

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Reny Eka Putri, mengatakan Pergerakan rupiah hari ini masih akan dipengaruhi oleh normalisasi kebijakan moneter Federal Reserve yang masih berlanjut. 

Prospek kebijakan hawkish The Fed ke depan masih membuat mata uang USD menguat terhadap major currencies, tak terkecuali rupiah.

"Indeks dolar AS juga tetap bertengger di kisaran 113 yang mengindikasikan apresiasi USD yang terus terjadi, sehingga membuat rupiah melemah," kata Reny, Kamis 20 Oktober 2022. 

BACA JUGA:Puja-puji Wamen BUMN Untuk BRI Sebagai Terdepan Jalankan Inklusi Keuangan

BACA JUGA:Makin Diandalkan Masyarakat, Dalam 8 Bulan Volume Transaksi AgenBRILink Capai Rp855 Triliun

Petinggi The Fed, James Bullard, juga mengindikasikan inflasi AS akan semakin tinggi sehingga membuat pelaku pasar kembali mengoleksi USD.

Sebaliknya, capital outflow juga terus berlanjut di pasar domestik sehingga belum mampu membuat rupiah melanjutkan penguatan seperti perdagangan kemarin.

Di tengah penantian hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, pelaku pasar cenderung mengamankan posisi dan bersikap wait and see di pasar valas. Terdapat potensi kenaikan suku bunga acuan BI7DRRR pada RDG kali ini. 

"Kami memperkirakan akan ada kenaikan sebesar 50 bps ke level 4,75 persen dan ini akan menjadi sentimen lanjutan bagi rupiah," ujar Reny.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: