Kasus Gagal Ginjal Akut, Dinkes DKI: Orangtua Harus Lebih Peka, Pantau Anak Minimal 5-9 Hari

“Kondisi pancaroba atau cuaca membuat imunitas manusia menurun dan kuman lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Mencegah sakit dan deteksi dini adalah kunci utama pencegahan AKI,” kata Widyastuti.

Kelima obat sirop tersebut terdiri dari Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops. 

Produk obat tersebut dinyatakan melebihi batas cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

BPOM menjelaskan, terdapat zat kimia yang seharusnya tidak ada dalam obat-obatan sirup seperti propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol dan  glisering atau liserol. 

BACA JUGA:Kelurahan Sukapura Jakarta Utara Minim Sarana Pengolahan Sampah, Kok Bisa?

Kalaupun ada, harus sangat sedikit kadarnya.

Adapun zat kimia berbahaya yang ditemukan pada obat sirop dan menyebabkan pasien anak mengalami gagal ginjal akut seperti ethylene glycol, diethylene glycol, ethylene glycol butyl ether.

Kini, BPOM masih melakukan sampling dan pengujian terhadap 69 produk obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG.

Ahli Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rianto menyampaikan, ada beberapa kemungkinan kondisi anak intoksikasi EG dan DEG.

BACA JUGA:Kurangi Risiko Kanker dengan Rutin Konsumsi Buah dan Sayur

Seperti bahan baku tercemar dan obat yang dibuat palsunya. 

“Termasuk anak yang senang mengkonsumsi makanan lain seperti gula, es krim,” ucap Rianto.

Rianto menerangkan, jika sudah kerusakan ginjal karena toksin maka akan permanen dan tidak bisa dikoreksi bahkan dengan antidotum fomepizole dan angka kematian akan tinggi.

“Pada kondisi fomepizole terbatas, bisa diberikan tatalaksana awal dengan Etanol sebagai obat awal yang lazim digunakan. Etanol yang dipakai, bukan Metanol,” ungkap Rianto.

BACA JUGA:Terbongkar! Kamaruddin Sebut Putri Candrawathi Godain Brigadir J Namun Ditolak

---

Tentang Penulis

Darul Fatah

Sumber: