News

Duh! Indonesia hanya Punya 17 Pesawat Tempur, Dua di Antaranya Kanibal, Idealnya?

JAKARTA, FIN.CO.ID - Indonesia merupakan salah satu negara yang khawatir dengan peningkatan eskalasi keamanan dan pertahanan di tingkat global maupun regional.

Karena itu, dibutuhkan persiapan peralatan perang yang memadai bagi Indonesia.

Menko Polhukam Mahfud MD membongkar fakta yang mengejutkan. 

BACA JUGA:Tega Banget, Pencuri Gasak Habis Rumah Makan Dapur Jen di Bekasi, Termasuk Peralatan Masak

Menurut dia, alutsista yang dimiliki Indonesia masih sangat mencemaskan.

Hal itu terungkap dalam diskusi di RGTV Channel ID yang menghadirkan Mahfud dan Rocky Gerung, Selasa (19/10/2022).

Terkait persoalan Alutsista, Mahfud MD sering mendsikusikannya dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Terlebih, Mahfud bukan orang baru di dunia pertahanan. 

BACA JUGA:Melelahkan, Banjir Surut dari Permukiman Warga Cawang Jakarta Timur, Sisakan Sampah dan Lumpur

Ia adalah orang sipil kedua yang pernah menjabat sebagai Menhan. 

Sedangkan orang sipil pertama yakni Juwono Sudarsono. 

Hingga kini, Kemenhan merupakan salah satu lembaga yang berkoordiasi dengan Kemenko Polhukam.

Mahfud menerangkan, titik kelemahan sektor pertahanan Indonesia yakni alutsista. 

BACA JUGA:Irjen Pol Teddy Minahasa Bantah Jadi Pengedar Narkoba, Polda Metro Jaya: Fakta Hukum di Lapangan Jadi Bukti

“Kekuatan persenjataan kita memang sangat-sangat mencemaskan. Bukan mencemaskan, tapi sangat mencemaskan,” tegas Mahfud ke Rocky Gerung.

Ia mencontohkan, jumlah pesawat tempur yang dimiliki Indonesia masih jauh dari ideal. 

Hitungan Prabowo, sebut Mahfud, harusnya Indonesia punya 200 unit. 

Nyatanya, kini hanya ada 17 unit. 

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Wirda Mansur Dapat Mobil Seharga Rp1,4 Miliar Tanpa Beli, Kok Bisa?

“17 ini pun, dua sudah dikanibal,” katanya, sambil tertawa.

Selain itu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu juga mencontohkan kapal perang. 

“Kapal perangnya, senjata juga yang jarak tembaknya 200.000 Km misalnya atau 200 Km kita misalnya punya berapa. Sementara kebutuhan dengan luasan seperti ini, kita sudah menghitung semua,” beber dia.

Karenanya, tegas Mahfud, pemerintah tidak boleh diam saja.

BACA JUGA:Menteri Dalam Negeri Inggris Mundur Gegara Salah Kirim Email

Sehingga harus mengejar ketertinggalan itu.

Terkait persoalan itu, kata Mahfud, Menhan Prabowo telah mengajukan proposal kepada Presiden Jokowi untuk proyeksi kebutuhan senjata di Indonesia. 

Proposal itu berdasarkan penghitungan ulang yang dilakukan Prabowo.

“Sekarang sedang dihitung ulang agar cermat menghitungnya, sehingga kita nanti akan menyediakan senjata seperti cara orang Jepang menyikapi negara-negara lain,” imbuh dia.

BACA JUGA:Profesi Jaksa Sudah Ada sejak Kerajaan Majapahit, Namanya Diambil dari Bahasa Sansekerta, Ini Fungsinya

Masalah lain, banyak pihak mulai tidak khawatir dengan kondisi persenjataan yang dimiliki Indonesia. 

Sebab beranggapan bahwa alutsista yang dimiliki sudah tidak lagi relevan lagi.

“Ada juga yang optimis, ‘buat apa sih senjata-senjata gitu. Perang kayak gitu enggak akan ada, sekarang itu kan perang IT saja sebenarnya. Proxy yang banyak dikhawatirkan proxy sebenarnya bukan perang seperti itu’,” tambah Mahduf.

Bagi pemerintah, alutsista tetap dipandang penting.

BACA JUGA:Waduh! Pabrik Oli Palsu Diungkap Polisi, Hasilkan 3000 Botol per Hari 

Bahkan, proposal yang diajukan ke presiden sudah memuat proyeksi persenjataan sampai 25 tahun ke depan.

“Sudah dihitung semua, pertambahan setiap tahunnya berapa kemudian biayanya dari mana, dapat dari mana, sudah dihitung bersama Kementerian Keuangan,” jelas Mahfud.

Di sisi lain, Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono mengatakan, anggaran Kemhan di 2023 tak alami perubahan signifikan, terkait alutsista. 

“Ya selama pemerintah belum menaikkan anggaran yang signifikan, tidak akan ada penambahan atau perubahan yang berarti dari sisi kemampuan tempur kita,” tukas Dave dilansir dari Rakyat Merdeka.

Admin
Penulis