10 Provinsi Harus Tingkatkan Testing dan Tracing

10 Provinsi Harus Tingkatkan Testing dan Tracing

JAKARTA - Positivity rates dan testing rates adalah indikator penting dalam menilai status transmisi atau penularan COVID-19. WHO merekomendasikan untuk suatu wilayah mampu melakukan testing minimal satu orang per 1.000 penduduk per minggu. Ada 10 provinsi di Indonesia yang harus meningkatkan testing dan tracing untuk mendeteksi dini potensi penyebaran varian Delta.

"Pekan lalu seluruh provinsi mampu mencapai testing rates yang ditetapkan. Walaupun begitu dengan kapasitas yang ada, sesuai dengan instruksi, kita mampu dan akan terus menargetkan testing mencapai 400.000 tes per hari,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis (19/8).

Upaya penemuan kasus dilakukan dengan memprioritaskan populasi yang berisiko tinggi untuk menularkan virus. Yaitu pasien dengan kriteria suspek dan juga kontak erat.

Menurut Nadia lonjakan kasus COVID-19 yang sempat terjadi di Jawa dan Bali hendaknya menjadi kewaspadaan bagi provinsi-provinsi di luar Jawa dan Bali. Terutama karena adanya varian baru. “Kita berharap dan terus berupaya untuk melokalisasi setiap wilayah yang berpotensi munculnya kluster-kluster dan penularan aktif,” imbuhnya.

Nadia menegaskan varian Delta merupakan varian baru yang saat ini mulai mendominasi pelaporan varian di hampir seluruh negara di dunia. Varian ini harus selalu diwaspadai karena memiliki kemampuan penularan dan potensi gejala dan keparahan yang lebih tinggi.

Dia memastikan Indonesia terus berupaya melakukan kegiatan sekuensing untuk memantau penyebaran varian baru. Baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Per 18 Agustus 2021, sudah lebih dari 5.000 sekuensing dilakukan dengan 80 persen hasil adalah varian Delta.

Pemerintah daerah di beberapa wilayah untuk lebih waspada dan meningkatkan testing dan tracing mengingat dominasi varian delta yang terdeteksi. Beberapa wilayah yang dimaksud adalah Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.

Bagi provinsi atau daerah lain yang belum melaporkan atau belum menemukan varian ini juga untuk tetap waspada. Pemerintah daerah diharapkan aktif meningkatkan upaya testing dan tracing. Selain itu, melaporkan kasus-kasus yang masuk kriteria untuk dilakukan pemeriksaan sekuensing ke laboratorium rujukan.

“Upaya pengendalian dan vaksinasi yang dilakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan, dan mencegah keparahan dan kematian akibat infeksi varian Delta,” tegasnya.

Menurutnya, beberapa provinsi dengan yang kemungkinan harus memperbarui status kasus aktif lebih dari 1000 kasus adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Sumatera Utara, Jawa Timur, Maluku, dan Kalimantan Tengah.

“Karena kasus-kasus ini akan dirilis pada tanggal mereka dilaporkan, masih akan terjadi lonjakan-lonjakan jumlah kasus meninggal dan sembuh. Mungkin juga kasus konfirmasi, akibat updating status dan rilis kasus lama,” tutupnya. (rh/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: