TGIPF Kanjuruhan Sebut Semua Stakeholder Menghindar dari Tanggung Jawab, Mahfud MD 'Sentil' PSSI

TGIPF Kanjuruhan Sebut Semua Stakeholder Menghindar dari Tanggung Jawab, Mahfud MD 'Sentil' PSSI

Menko Polhukam Mahfud MD.-Dok Kemenkopolhukam-PMJ News

"Kami dapat informasi, ada dua keluarga yang akan melaksanakan autopsi," ujarnya.

Rencananya, proses autopsi tersebut akan dilaksanakan pada pekan depan dan dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI). Autopsi akan langsung dilakukan di tempat korban dimakamkan.

"Pelaksananya adalah dokter-dokter yang ditunjuk oleh PDFI. Proses dilakukan dengan ekshumasi, jenazah di tempat langsung dilakukan pemeriksaan," katanya.

BACA JUGA:ini Helen Priscella, Korban Tewas ke-132 Tragedi Kanjuruhan Sempat Dirawat 10 Hari di RS dan Dijenguk Jokowi

BACA JUGA:Dulu Menolak, Kini Iwan Bule Mengakui Bahwa PSSI Bertanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan Kanjuruhan

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Akibat kejadian itu, sebanyak 132 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.

BACA JUGA:Siapa irjen Teddy Minahasa Putra? Jenderal Bintang Dua yang Punya Harta Rp 30 M dan 53 Rumah Ditangkap Narkoba

BACA JUGA:Apple Digugat 230 Miliar karena Jual iPhone tanpa Charger

Gas Air Mata Kanjuruhan 

Polri membenarkan menggunakan gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. 

Sebanyak 132 orang meninggal dunia pada Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sementara itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia membenarkan ada gas air mata sudah kedaluwarsa saat kericuhan suporter di Stadion Kanjuruhan. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: