Tragedi Kanjuruhan Bikin Miris: Dari Blitar ke Malang Demi Arema FC, Pulang Sudah Tak Bernyawa
Momen penonton atau suporter terkena gas air mata di tribune Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022.-Twitter/@akmalmarhali-
JAKARTA, FIN.CO.ID -- Hati siapa yang tak menangis, mengetahui keponakan kesayangannya pulang ke rumah dalam kondisi tak bernyawa akibat tragedi Kanjuruhan.
Hal itu yang dirasakan Abdurahman, seorang paman yang kehilangan keponakannya bernama Andika, akibat tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
BACA JUGA:TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan, Jokowi: Sudah Saya Sampaikan, Diinvestigasi Tuntas
BACA JUGA:Hasil Kualifikasi Piala Asia U-17 2023: Timnas U-17 Indonesia Menang Telak, Hajar Guam 14-0
Dalam sesi wawancara di TV One, Abdurahman menuturkan bahwa keponakannya sejak kecil sangat mengidolakan klub sepakbola Arema.
"Andika (nama keponakan) dari kecil memang suka Arema," ujar Abdurahman, dikutip pada Senin 3 Oktober 2022.
Abdurahman mengatakan bahwa Andika jauh-jauh pergi dari Blitar ke Malang untuk menonton klub kesayangannya berlaga.
"Menurut temannya Andika, dia sama temannya itu enggak ada di stadion, itu di luar, di luar juga banyak penonton Arema menikmati pertandingan di layar," tuturnya.
BACA JUGA:Soal Tragedi Kanjuruhan yang Menewaskan 125 Orang, Ini Instruksi Presiden Jokowi
BACA JUGA:Bintang Emon Buka Suara Soal Tragedi Kanjuruhan: Semoga Pihak yang Berwajib dan Berwenang Sadar Diri
Namun demikian, ketika kondisi di lokasi itu tak kondusif, Andika justru berusaha masuk dan akhirnya menjadi korban.
"Berdasarkan tadi saat dimandikan, memang ada luka memar di sekujur tubuh, bahkan ada warna biru," ungkapnya.
Ia menduga, adanya memar di tubuh Andika itu karena akibat desakan dan terinjak-injak suporter lain.
"Itu mungkin selain akibat gas air mata juga akibat terinjak-injak oleh suporter lain," katanya.
.jpeg)
Sumber:
