Ogah Komentari Soal Anggaran Renovasi TMII, Ketua Komisi V DPR Masih Tunggu Laporan BPK

Ogah Komentari Soal Anggaran Renovasi TMII, Ketua Komisi V DPR Masih Tunggu Laporan BPK

Keong Emas di TMII, jadi salah satu titik yang direnovasi Kementerian PUPR (dok. Birkompu)--

"Kami tidak bisa bicara banyak soal ini, karena ini di bawah Sekretariat Negara. Bagian kami hari ini adalah memastikan dana yang digunakan untuk renovasi sebesar Rp 1,08 triliun itu dilaksanakan sebagaimana mestinya," tegas Lasarus. 

BACA JUGA:Asyik, Tol Bocimi Bakal Tersambung Sampai Sukabumi Barat Tahun 2024

BACA JUGA:Dukung KTT G20, PLTS di Jalan Tol Bali-Mandara Resmi Beroperasi

Adapun mengenai temuan-temuan dari sisi anggaran, Lasarus mengatakan bahwa ia akan menunggu laporan dari BPK tersebih dahulu. 

"Kami belum bisa menyimpulkan, nanti kalau kita berdebat soal teknis kan panjang. Lebih baik kita tunggu laporan Audit BPK mengenai kegiatan di Taman Mini ini. Nanti disitu kami lihat, ada temuan atau tidak," tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, renovasi TMII ini dilakukan sejak Januari 2022 oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, dan Direktorat Jenderal Bina Marga.

"Saat ini progres fisiknya telah mencapai 99 persen. Sudah mendekati selesai dan siap untuk menyambut KTT G20 mendatang," kata Diana saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi V DPR RI kemarin. 

BACA JUGA:Tol Cibitung-Cilincing Mulus dan Tak Bergelombang, Meski Dibangun Diatas Rawa dan Bekas Sawah

BACA JUGA:Tinjau Tol Japek II Selatan, Menteri Basuki Targetkan Segmen Sadang - Kutanagara Rampung Desember 2022

Diana mengatakan, pelaksanaan renovasi terbagi dalam 3 zona dengan luas area pekerjaan meliputi penataan bangunan seluas 7,71 Ha dan kawasan seluas 26,56 Ha. " Adapun total anggarannya sebesar Rp1,08 triliun," ungkap Diana.

Zona 1 yang bertema Indonesia Klasik 'Elegan dan Geometri' meliputi penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono, plaza utara dan selatan, Plaza Gadjah Mada, Tugu Pancasila, Keong Mas, Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, Sasono Adiguno, Museum Indonesia, dan lantai 1 gedung pengelola sebagai gerai UMKM.

Kemudian Zona 2 bertema Arsitektur Nusantara, Tradisi, dan Budaya 'Sulur' mencakup penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar dalam, Plaza Boulevard Nusantara, amphiteater, dan promenade keliling Danau Archipelago. Sedangkan Zona 3 bertema Indonesia Kini 'Modern' meliputi penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar luar.

"Kita berfokus pada mengembalikan konsep awal master plan TMII yaitu 70 persen area hijau dan 30 persen bangunan. Jadi bangunan-bangunan yang kurang diperlukan kita bongkar lagi dan kemudian lahannya ditanami pepohonan dan tumbuhan hijau," kata Diana.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: